Rama langsung menarik Tasya masuk ke dalam kamar tidur, menyerang bibir ranum yang dimiliki oleh wanita itu. Entah mengapa, Tasya begitu menyukai permainan lidah Rama saat menyesap bibirnya. Belum lagi jika gairah Rama mulai bangkit dan membara, Tasya sangat menantikan itu.
Tasya baru saja kembali ke apartemennya, setelah menyetujui untuk bekerja sama dengan Reyhan. Baginya, tugas dari Reyhan itu tidak terlalu sulit. Malah sangat gampang. Hal itu bisa dengan mudah dia lakukan. Apalagi lelaki yang akan didekatinya adalah lelaki kaya di Ibu Kota Jakarta.
Wanita itu terus saja berusaha membangkitkan gelora dalam diri kekasihnya, agar dirinya juga mendapatkan kepuasan tersendiri, jika permainan 'saling menghangatkan' itu berpindah pemimpin. Segala cara Tasya lakukan, mendesah, menyesap telinga kekasihnya, hingga sengaja mencengkeram punggung Rama, seolah dirinya terbakar gelora nafsu yang menggebu.