Sudah semalaman Liam tidak bisa tidur nyenyak. Bukan karena ada masalah, melainkan karena dirinya terlalu gugup untuk acara yang akan berlangsung besok hari. Di mana dirinya akan menikahi seorang wanita yang dia sayangi sejak dulu. Sejak wanita itu masih berstatus sebagai temannya.
Kedua mata panda Liam muncul begitu saja. Terlihat samar dengan sesekali mulut Liam yang menguap. Matanya memandangi pintu balkon kamar yang masih tertutup dengan selembar tirai putih.
Dia masih tidak mengira jika hari bahagia itu akan datang menghampirinya. Hari bahagia yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Terlebih lagi dengan Soraya sebagai pasangannya.
Tok tok tok!
"Liam, bangun nak!" teriak sang bunda.
Liam yang memang sedari tadi sudah terbangun, kini memaksa dirinya untuk segera bangkit dan membukakan pintu kamarnya. Sebab sudah mulai beberapa hari yang lalu, Liam membiasakan diri untuk selalu mengunci pintu kamarnya.