Dalam aksi itu, Soraya melakukannya sambil menangis tersedu. Sedangkan Reyhan mengacuhkannya. Mungkin lelaki ini sudah menganggap Soraya sebagai bonekanya. Ya, boneka pemuas nafsunya.
Desahan demi desahan terus saja terdengar. Mulutnya menandakan sebuah kenikmatan, sedangkan matanya menandakan sebuah kesakitan. Soraya sudah tidak mampu berkutik lagi. Dia juga tidak bisa mengancam Reyhan, sebab karir Reyhan sudah terkubur selamanya.
"Mari kita bermain lebih keras lagi." Reyhan mengajak Soraya untuk bangkit dari tempat tidur, dengan menarik paksa ujung tali simpul yang mengikat tubuhnya.
Wanita itu segera berdiri. Bagaikan anjing dan tuannya, seperti itulah sikap Reyhan menjinjjng ujung tali simpul yang mengikat sebagian tubuh Soraya. Wanita itu mengaduh kesakitan.
Sesekali Soraya memandangi lingkungan di sekitarnya, walaupun dia tidak bisa berteriak meminta tolong, setidaknya dia harus mencari cara agar bisa terlepas dari lelaki itu saat ini.