"Kamu tahu kan kalau Bunda kamu itu lagi enggak enak badan? Dari kondisinya yang begitu, dia masih sempat menyiapkan makanan hanya buat kamu! Tapi kamunya? Malah pergi keluyuran!" Rudie masih mengomeli Liam. Seperti anak remaja yang baru selesai membuat onar. Liam benar-benar menahan kekesalannya.
Rudie semakin emosi, omelannya sudah berlarian ke sana-kemari membahas perihal-perihal dahulu yang belum selesai. Membuat Liam akhirnya tidak bisa terus-menerus diam.
"Daddy kok ngelantur sih! Nggak usah bahas-bahas yang dulu. Kalau memang Daddy ngerasa Liam salah, ya sudah, Liam minta maaf. Liam nggak ada maksud ninggalin Bunda sendirian tadi. Dan sebelum pergi pun Liam minta izin kok! Bukannya Liam main pergi tanpa izin."Liam berfokus hanya membahas tentang kesalahannya. Bukan membahas tentang Soraya.
Karena sejak awal, Liam tahu jika Daddy-nya itu pasti akan menyimpan dendam dengan Soraya. Apalagi di saat Rudie tahu jika anaknya itu sudah merenggut kehidupan seorang gadis.