"Mas! Mas! Tunggu!" teriak Pak Doni sambil berlari kecil menyusul Liam yang langsung menuju lift. Liam sudah menekan tombolnya, tapi lift masih berada di lantai tiga. Begitu yang terlihat pada layar kecil di atas pintu lift.
"Mas!" sapa Pak Doni sambil menepuk pelan pundak Liam.
Sontak Liam menoleh, mendapati Pak Satpam yang ternyata memanggilnya. "Oh, maaf, Pak. Saya pikir tadi bukan manggil saya. Ada apa?" Liam meminta maaf seraya bertanya sopan.
Napas Pak Doni tersengal, maklum tubuhnya yang gempal membuatnya sulit bernapas jika berlarian. Walaupun hanya sekadar berlari kecil. "Itu ... Mas-nya pasti nyari Mbak Soraya 'kan?" tebak beliau sambil ngos-ngosan.
Liam mengangguk cepat. Sepertinya Pak Doni benar-benar sudah hapal siapa yang akan Liam temui. "Bapak lihat Soraya?" Liam balik bertanya untuk memastikan.
Pak Doni mengangguk, sambil tangannya yang menunjuk ke arah samping. Tepatnya ke arah pintu lobby. "Barusan aja Mbak Soraya keluar. Buru-buru sekali."