Pesta pernikahan berjalan dengan lancar, banyak hadiah yang telah diterima pasangan pengantin baru ini.
Maxie yang memang ada jadwal syuting tidak bisa menghadiri pesta sang pengacara-nya itu, karena itu sebagai ganti dia mengirimkan hadiah berupa dua buah tiket bulan madu ke pulau bali sekaligus pengidapan selama seminggu di salah satu hotel bintang lima di sana.
Revia dan Lala tengah asik bermain dengan Chamel, Bocah imut itu tengah bernyanyi macam-macam lagu anak-anak dalam bahasa inggris dan indonesia disertai dengan tarian ceria diatas panggung tempat Derby dan Oby ber DJ tadi.
"Lo beruntung ya, Vi. Punya mertua yang sayang sama lo dan adik ipar lucu kayak Chamel." ujar Lala dengan wajah sendu.
Hubungan Lala dan Oby memang kurang mendapatkan restu dari pihak orangtua Oby.
Keluarga Oby yang notaben-nya berdarah biru selalu berharap putra bungsu mereka menikah dengan perempuan kaya raya yang sederajat dengan mereka, bukan seorang pengacara dengan latar belakang lebih rendah dari mereka.
Kedua orangtua Lala bekerja sebagai seorang PNS sekaligus guru SMA negeri.
"Apa gue harus hamil dulu? Jadi gue bisa nikah , siapa tahu orangtua Oby bakal terima gue?." Lanjut Lala terdengar putus asa, Revia memeluk Lala,menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan-nya seolah itu sedikit membuat-nya merasa sedikit lebih baik.
"Jangan pernah lo berfikir dangkal kayak gitu! Gak pantes pengacara hebat kayak lo memiliki pemikiran rendahan kayak gitu!"
Kedua perempuan yang sudah bersahabat dari kecil ini berpelukan erat.
Revia mengelus sayang punggung Lala.
"Kak Via, Kak Lala... Chamel Ngantuk ,mau bobo." Celoteh Chamel disertai raut imut kemudian menguap.
Revia melepaskan pelukan-nya mengendong Chamel untuk di antar kepada ibu mertua-nya yang tengah mengobrol seru dengan keluarga besar-nya tersebut.
Dan Lala berpamitan untuk pergi , setelah itu Lala akan menunggu Oby di dalam mobil pria itu.
'
'
"Nih minum, tenang aman kok." seru Oby santai lalu menyerahkan segelas es jeruk segar, Derby menyeringai kemudian menggelengkan kepala.
"Aman? Dulu dalam klub lo bilang tuh beer aman,hasilnya gue bikin Revia hamil." serang Derby telak, melempar tatapan elang ciri khas milik pria itu.
Oby berdehem lalu merangkul bahu sahabatnya ini,
" Kali ini beneran aman, suer. Nih gue minum, biar lo percaya."
Tanpa sungkan Oby benar2 meminum es jeruk tersebut hingga tersisa setengah gelas, meletakan gelas itu diatas meja.
"Look! i am okay,right?" Oby melebarkan kedua tangan lalu tersenyum lebar.
Memutar badan, hanya ingin membuktikan pada Derby bahwa dia memang baik-baik saja.
Tanpa mengatakan apapun Derby mengambil gelas itu diatas meja, menengak habis sisa es jeruk dalam gelas.
"Btw , ada kado titipan dari Alan sama Tama." Oby menyerahkan kantong kertas berisi dua buah kotak hitam berukuran sedang dengan sedikit kikuk, Dia tahu bahwa Derby masih merasa begitu kecewa kepada dua orang sahabat mereka tersebut.
Tapi bagaimanapun Oby harus menyerahkan amanah dua sahabat-nya itu.
Raut wajah Derby berubah terkejut.
Perlahan-lahan Derby mengambil kantong kertas tersebut.
Menenteng-nya dengan raut muka datar.
Hp Oby begetar lalu berdering berdering lagu *Nothing gonna change my love for you* Artinya si penelepon tak lain pacar tersayang-nya Lala.
Oby menjawab panggilan masuk tanpa menunggu lama.
*Iya, sayang.... Iya udah aku jalan ke sana.. Kamu tungguin ya..."
Telepon pun terputus.
"Gue cabut ya." pamit Derby menepuk-nepuk bahu Derby kemudahan pergi meninggalkan Derby sendiri dengan pikirannya yang tengah membayangkan kejadian beberapa tahun lalu yang menyebabkan keretakan persahabatan diantara mereka berempat.
🌫🌫🌫🌫
Jam menunjukan pukul dua belas malam, Revia bingung kenapa Derby masih belum muncul juga?
Baru saja Revia beranjak dari ranjang untuk ke kamar mandi.
Pintu terbuka, membuat Revia sedikit terkejut.
Munculah sosok pria yang tanpa sadar telah ditunggu oleh nya,Derby berjalan lemas.
"Kok lo belum tidur?" Derby memasang tampang bingung, Revia memutar bola mata-nya.
"Gimana gue mau tidur dalam keadaan berbalut gaun pengantin gini?" balas Revia lemas,Derby baru sadar akan hal tersebut, mana mungkin Revia bisa melepaskan resleting gaun pengantin yang terdapat dibelakang seorang diri?
Tawa kecil keluar dari bibir Derby, "Gue bantu lepasin resleting mau?"tawar Derby ragu-ragu, mengaruk rambut.
Tanpa membalas perkataan Derby Revia membalikan badan sehingga membelakangi Derby.
Derby berjalan menghampiri Revia, Dan...
Sreeettttttt...
Sekali tarik, selesai.
Melihat punggung putih mulus milik Revia sebagai pria normal bohong jika dia tidak tergoda.
"Thank." ucap Revia tidak kalah kikuk, kedua-nya saling diam untuk beberapa waktu.
"Gue mandi dulu ya." pamit Revia kemudian memecahkan keheningan lalu berjalan menuju kamar mandi.
30 menit kemudian Revia keluar kamar mandi menggunakan dan sudah memakai dress tidur.
Mendapati Derby tengah tertidur lelap dan sudah berganti pakaian, membuat Revia sedikit lega.
Karena mereka bisa melewati malam pengantin tanpa perlu menciptakan alesan apapun.
"Ternyata lo tuh gampang tidur ya, dasar Mr. Pelor." sebuah senyuman indah sekarang menghiasi wajah cantik perempuan ini.
Entah kenapa Revia betah berlama-lama memandang wajah Derby yang tengah tertidur pulas.
"Bisa ya lo tidur tanpa mandi?dasar jorok."
Lanjut celotehan Revia mengerutkan bibir ,padahal dia tahu suami-nya ini tidak mungkin bisa mendengar ucapan-nya.
Bahkan Derby telah tertidur pulas, layaknya anak kecil yang kelelahan bermain.
Entah kenapa Revia jadi membayangkan bagaimana kelak wajah anak mereka nanti?
Revia membenarkan selimut yang membalut tubuh pria itu dan akhirnya dia merasa sangat mengantuk.
Kedua-nya pun tidur terlelap sambil saling berhadapan satu sama lain.
*****
"Bangun, By. Sholat." ujar Revia lembut terus mencoba membangunkan Derby , mengontrol suara agar tidak terlalu keras.
Derby membuka mata, Mengusap-usap waja-nya.
Memasang tampang setengah sadar, "Lo aja duluan gue nyusul. Lima menit lagi gue baru sholat." Derby kembali merebahkan diri ke atas kasur dan kembali tidur.
Setelah menyelesaikan sholat, Derby masih saja tidur.
Membuat Revia merasa jengkel,setelah menyelesaikan sesi doa dia menghampiri Derby yang masih terlelap tidur.
Dengan masih memakai mukena Revia kembali membangunkan Derby.
"Bangun, By. Sholat."
Derby terbangun tanpa buang2 waktu langsung beranjak dari ranjang pergi ke dalam kamar mandi untuk berwudhu dan menyusul Revia untuk melakukan sholat subuh.
Seperti kebiasaan-nya sebelum menikah, setelah sholat subuh Revia pasti akan membuat sarapan pagi tapi kali ini bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk suami-nya juga.
Nasi goreng, tempe goreng, kerupuk udang dan air mineral dingin telah tersedia diatas meja makan.
"Kelihatan-nya enak." Ujar Derby yang sudah duduk manis ,bersiap untuk makan.
Revia menyusul Derby ke meja makan lalu tanpa Derby duga sama sekali Revia mengambilkan nasi goreng serta tempe goreng untuk Derby.
"Nih makan, habis kalo gak gue cekek." Revia memasang tampang mengacam, Derby tertawa.
"Beres," Derby mulai memakan nasi goreng buatan istrin-nya ini.
"Enak, gue gak nyangka lo jago masak." puji Derby lalu kembali melanjutkan makan.
Revia merasa sangat bahagia dalam hati tapi dia bersikap cuek seolah pujian Derby bukan hal luar biasa.
Revia hanya membalas dengan senyuman pujian dari Derby.
"Elo ternyata multi talenta ya."
Kedua alis Derby meninggi, tampak jelas dia tidak mengerti maksud perkataan perempuan cantik dihadapan-nya ini.
Jujur Derby suka penampilan Revia pagi ini,rambut panjang Revia terulai membuat-nya terlihat cantik, dress tidur perempuan yang tengah duduk dihadapan-nya ini membuat Revia semakin menggoda.
Meskipun bukan gaun tidur seksi tapi terlihat mengemaskan saat membalut tubuh sempurna Revia.
Jujur dalan hati Derby merasa terpesona meskipun tidak ada sepatah kata pujian keluar dari mulut pria pengemar makanan pedas ini.
"Maksud lo?" dengan santai Derby melanjutkan makan, masih tidak mengerti.
Revia menatap pria yang sekarang sudah menjadi suami-nya ini.
"Elo jago betulin mesin , bisa nge Dj pula. Dulu gue kira lo cuma pengacara menyebalkan yang cuma jago dalam memenangkan kasus dan bikin gue BT."
Tawa kecil keluar dari bibir Derby, Membuat Revia bingung.
"Kok lo ketawa si?" Sekarang Revia yang merasa bingung.
Derby segera menyelesaikan sarapan pagi-nya lalu meminum habis air mineral dingin tersebut.
"Gue juga jago diranjang , bukti-nya baru sekali kita ngelakuin itu elo langsung hamil." Goda Derby dengan tampang tak berdosa, lalu pria itu pergi dengan santai meninggalkan Revia tanpa menoleh kebelakang.
Revia melotot, meremas serbet.
"DASAR PRIA MESUM!"
Tbc.