"Yaa, yang kau katakan itu benar semuanya. Tapi sayangnya mimpi ini terlalu nyata, sehingga aku enggan untuk bangun. Coba saja bayangkan, aku yang katanya hanya seorang jalang tapi dijadikan seorang pendamping dan diperkenalkan sebagai calon istri. Padahal sepengetahuan saya tentang 'mantannya' itu tidak pernah diperkenalkan secara umum. Lalu menurutmu siapa yang sedang bermimpi?" balas Achiera dengan sangat lantang, tanpa ampun dan berhasil membuat Hazel semakin panas hati.
"Kau semakin menjadi-jadi! Jangan merasa kau sudah sangat hebat?" pekik Hazel dengan marah. "Mulutmu terlalu banyak bicara, Achiera! Sayangnya, kau belum terlalu mengenalku. Ingatlah ini, jangan menyesal karena sudah berurusan denganku!" ancam Hazel.