Achiera dan Hansen serempak langsung mendekat ke ranjang Aleeya. Keduanya mengambil posisi di kiri kanan ranjang, Aleeya. Achiera menggenggam tangan Aleeya, Hansen pun demikian. Jika dilihat sekilas, tampak seperti keluarga yang bahagia, menantikan kesayangan mereka sadar dari tidur nyamannya.
Tangan Aleeya tidak hanya bergerak begitu saja, tetapi malah ikut menggenggam tangan kedua orang yang sedang menggenggam tangannya. Perlahan, mata mungil itu terbuka dan menatap langit-langit tempatnya berada.
"Aleeya, kamu sudah bangun, sayang..." Suara Achiera terdengar sangat pelan, serta getaran dalam suara itu sulit dihilangkan.
"Mami... Eh, bibi akan panggilkan dokter untuk mengecek kondisimu," ucap Achiera.
Saat akan melangkah pergi, langkahnya terhenti, karena ternyata Aleeya tidak melepaskan genggaman tangannya. Achiera menoleh dan mendekat. Membelai lembut kembali Aleeya, kemudian menciumnya. Sementara Hansen hanya menatap ke kedalaman mata Aleeya.