Sialan Steven! Kalau saja saat ini bukan di rumah sakit, pasti Hans sudah menghabisinya. Memberi peringatan keras. Karena anak sepertinya tidak layak diberi peringatan kecil lagi.
Susah payah Hans membangun citra yang baik di hadapan Hansen agar putra cerdiknya itu dengan sukarela membantu dalam strategi 'membawa ibu pulang ke rumah', tapi lihat dihancurkan begitu saja. Jika bukan Hansen, siapa yang akan membantunya? Saat ini hanya Hansen yang berada di pihaknya.
Aargggg... Ingin sekali Hans melayangkan pukulan untuk membalas mulut Steven yang terlalu suka kebablasan.
"Daddy, apa maksud paman Steven? Wanita-wanita nakal yang bagaimana? Apakah senakal Aleeya? Tidak mau mendengar perkataan? Benar begitu?" tanya Hansen.
Jleeb!
Steven pun ikut terbengong mendengar itu. Bagaimana mungkin mereka disamakan dengan Aleeya?
"Itu mustahil! Dan Aleeya juga tidak akan seperti mereka! Hentikan perkataan konyol itu, Hansen!" Steven yang berbicara.