"Seperti yang aku katakan sewaktu di rumah sakit, apa kau tidak ingin melihat album kecil Aleeya?" tawar Steven.
"Kau serius ingin menunjukkan album itu?" balik tanya Hans.
"Tentu saja, kenapa tidak? Semoga saja dengan kau melihat album itu, rasa kehilangan masa kecil Aleeya bisa terobati," ucapnya, lalu menyerahkan beberapa album tebal pada Hans. "Maaf, hanya ini yang bisa aku lakukan." Terdengar suaranya sangat berat. Tampaknya ada rasa penyesalan di dalamnya.
Hans menerima itu dengan bibir semringah. Baginya, harta paling besar adalah dapat melihat perkembangan anaknya, walau hanya lewat keping-keping foto. Mimpi seakan menjadi nyata, batinnya.
Bola mata biru laut itu kini telah berkaca-kaca. Seorang Hans Matthew menangis! Benar, rasa haru itu tidak bisa ditutupi saat menggenggam album tebal itu.