Saat sampai di taman, benar saja, mata Achiera langsung dengan mudah menangkap sosok Hansen yang sedang duduk termenung. Mata biru laut kecil itu menatap nanar ke arah seorang anak yang tampak bahagia tertawa bersama keluarga lengkap yang terdiri; ada adik wanita, ada kedua orang tua juga.
Achiera bak terbakar hatinya saat melihat hal itu. Yang paling mencuri hatinya adalah tatapan Hansen. Terlihat sangat sendu.
Apa ini yang dinamakan keinginan yang terpendam? Batin Achiera. Pasalnya Hansen tidak pernah mengatakan keinginannya.
"Temui Hansen, kenapa malah bengong?" tegur Fanny sambil menyentuh pundak Achiera.
Membuat Achiera harus meninggalkan bayangan yang sempat mengisi ruang pikirannya. "Eh," jawabnya.
"Ayo kita temui," lanjut Achiera.
Langkahnya sangat pelan. Tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Walau saat inu dia menggunakan heels untuk menutupi telapak kakinya.