"Kau cuci dengan apa pikiran putra angkatku sehingga mau mendengarkanmu?" omel Fanny setelah panggilan teleponnya berakhir dengan Hansen.
"Aku cuci? Memangnya aku tukang hipnotis! Perbaiki kata-katamu, gadis grogian!" balas Steven.
Lantas hal itu langsung membungkam kan Fanny. Bukan karena tersinggung dengan jawab Steven, melainkan dalam hati malah membenarkannya.
Benar, mungkin saja dia memang seorang tukang hipnotis, sehingga aku bisa terpaku padanya di pandangan pertama, batin Fanny.
"Hei, malah bengong. Apa kau tidak berencana mengejar Achiera? Semakin kau lama di sini, akan semakin sulit mengejarnya," tegur Steven. Membuyarkan Fanny yang sibuk bermain dengan pikirannya.
"Eh, kau benar. Kalau begitu aku pergi dulu. Berdiri denganmu di sini, malah membuang waktuku!" ketus Kaili.
Saat Kaili akan berjalan dilangkah ketiga, Dexter menjawab pertanyaan Kaili yang tadi sebelum pergi.
