"Jan-janji? Janji yang seperti apa?" tanya Fanny.
"Janji kalau kita akan menikah suatu hari nanti. Tapi ya, seperti yang sudah aku katakan, itu hanya ungkapan anak kecil. Banyak yang berubah setelah itu, dan kita juga tidak pernah bertemu lagi," balas Achiera.
"Jadi kau bertemu Hans dulu baru dia -Steven-?"
"Ya, itu benar."
"Kalau andaikan orang yang kau temui terlebih dulu adalah Steven, mungkin saat ini kalian sudah berbahagia bersama," cetus Fanny. Ada tersirat sebuah senyum, tapi siapa pun yang melihat hal itu juga tahu bahwa senyum yang ditebarkan Fanny adalah terpaksa.
"Tapi aku rasa juga tidak begitu." Achiera mengangkat kedua bahunya.
"Kenapa kau sangat yakin?"
"Karena di awal pertemuan dengannya, aku tidak mencintainya," akunya Achiera.
"Bukankah hal itu juga terjadi pada Hans? Tadi kau juga mengakui bahwa di awal pertemuan dengan Hans, kau sangat membencinya," tanya Fanny.