"Dengan sangat terpaksa saya katakan, hanya ginjal Tuan Hans yang saat ini bisa kita dapatkan dengan cepat dan muda, pangeran. Karena jika menunggu lagi, waktu akan semakin memperburuk kondisi putri Aleeya," tambah Burhan.
"Haruskah itu pilihannya?" ucap Steven pelan.
"Hanya itu pilihan satu-satunya yang kita punya, pangeran, karena jika tidak, kondisi putri Aleeya akan semakin memburuk."
"Tapi mana mungkin aku melakukan itu! Aku tidak mau kehilangan Aleeya! Hans akan mengambil Aleeya jika aku melakukan hal itu. Secara tidak langsung, itu sama saja membunuhku secara terang-terangan. Menenggelamkan aku dalam lubang yang gelap. Aku akan meredup! Benar, aku masih akan hidup, aku masih bernyawa. Nafas masih terus silih berganti masuk ke rongga, namun seluruh hidupku akan sirna. Hangus dan tak bersisa. Nyawa dan detakan jantung hanya sekadar formalitas saja. Bagaimana aku akan menjalani hari-hari dalam keadaan yang demikian?" lenguh Steven.
