"Ini-" Fanny sempat diam memikirkan cara untuk menjawab Hansen.
"Tidak perlu ragu, mama angkat. Jawab aja," desak Hansen.
Deg!
Tampaknya Fanny sibuk memainkan pikiran untuk memilih jawaban yang tepat pada Hansen, namun jawaban yang seperti apa pun itu tetap tidak akan membuat Hansen puas, sehingga Fanny memilih tidak untuk menjawabnya.
"Sayangku, jangan penuhi pikiranmu dengan hal-hal yang tidak penting. Oh, ya, memangnya kenapa Daddy-mu?" tanya Fanny, mencoba untuk mengalihakn perhatian Hansen deri pertanyaan dadakannya tadi.
"Sebaiknya mama angkat lihat sendiri di rumah sakit. Daddy menjadi seseorang yang membingungkan, tiba-tiba memukul kepalanya," jelas Hansen singkat.
"Haaa? Kenapa bisa begitu? Apa yang terjadi?" tanya Fanny terkejut.
"Tidak tahu pasti. Tapi aku yakin, itu semua ada hubungannya dengan Aleeya."
"Aleeya? Memangnya kenapa dia?"
"Dia sakit lagi dan membutuhkan donor ginjal agar bisa terus hidup."