Panggilan telepon memang sudah terputus, tetapi rasa syok Hans tidak juga hilang.
Isi kepalanya masih gemar mengingat tentang Aleeya. Membayangkan betapa sulitnya hidup yang dijalani Aleeya saat berjuang melawan penyakitnya.
Apa yang harus kulakukan? Dan bagaimana aku bisa menatap wajah Steven. Aku sungguh sangat tidak tahu malu, meminta Aleeya, merebutnya begitu saja dari seseorang yang sudah menemani dan ikut berjuang untuk Aleeya selama ini. Bahkan dengan lantang, aku mengatakan Steven pencuri karena sudah memisahkan seorang ibu dari anaknya. Tanpa tahu, hanya karena Steven-lah, aku masih bisa melihat Aleeya hingga sekarang, pikir Hans.
Hans pun segera mencari tahu tentang informasi donor ginjal yang dilakukan Steven dengan bantuan asistennya.
Beberapa saat kemudian.