"Paman Norman, kita jangan langsung pulang dulu, ya. Aku mau singgah ke perusahaan Dad sebentar," pinta Hansen.
"Baik, tuan muda." Norman menjalankan mobil menuju ke tempat yang Hansen pinta.
Sesampainya di perusahaan Matthews group.
"Kakak cantik, apa aku boleh menemui Dad?" tanya Hansen pada Wanda.
"Sure. Why not?" jawab Wanda, dan langsung membelai wajah Hansen, ia sungguh tidak bisa menahan kegemasannya saat melihat Hansen.
Inilah hal yang paling tidak disukai Hansen ketika datang ke perusahaan Daddy-nya. Pasti seluruh pekerja wanita akan selalu mengganggu, mencubit, mencium, dan membelainya, layaknya anak kecil. Itu sungguh mengganggunya.
"Kakak... aku sangat tidak suka kalau pipiku dicubit!" ucap Hansen.
"Salahkan saja dirimu, kenapa terlalu menggemaskan! Membuatku sungguh tidak bisa menahan diri!" Wanda sama sekali tidak merasa bersalah.
"Waduh... Hal itu pun aku yang salah?"