"Lepaskan aku! Jangan memaksaku untuk marah," ucap Achiera.
"Marah saja, tidak apa. Aku lebih suka kalau kau marah dan melampiaskan semua amarahmu padaku. Tolong, lakukan hal itu. Tolong, jangan menangis pada orang lain. Apa aku tidak cukup baik bagimu untuk dijadikan sebagai tempat yang dituju saat semuanya terasa tidak adil buatmu?" ungkap Hans.
" Apa kau sadar dengan perkataanmu barusan?" tanya Achiera. "Jangan suka mengatakan omong kosong yang bukan berasal dari hatimu, tidak semua orang punya hati yang kuat untuk menahan diri!"
"Itu kesungguhan. Tidak ada kebohongan dari aku katakan barusan. Semuanya benar-benar sesuai isi hatiku." Hans menarik Achiera agar menghadap ke arahnya. "Lihat ... aku sangat menderita saat melihatmu seperti ini. Tidak tahu kenapa, perasaanku mengatakan kalau akulah penyebab dari kesedihanmu sekarang," ungkap Hans.
Achiera tetap memalingkan wajahnya dari Hans.