"Hiks hiks hiks... Papa, kau tidak apa-apa kan? Jangan buat Aleeya menangis," isak Aleeya.
"Memangnya, apa yang bisa terjadi pada Papa? Apa yang bisa menyakiti Papa?" ucap Steven.
"Hiks... hiks... Tapi Papa berdarah. Aku sungguh khawatir." Aleeya masih saja terus terisak.
Steven tersenyum lembut, lalu menghapus air mata Aleeya.
"Kau tahu anak nakal, seharusnya kau tidak berada di sini," ucap Steven.
"Aku kan hanya mengikuti Papa saja. Mana kutahu aku bisa di sini atau tidak."
"Jadi inisalah Papa?"
"Hiks... Iya," jawab Aleeya, bibirnya tersenyum kecil.
"Kamu gadis nakal, memang!" Steven lalu mencubit Aleeya.
Melihat keintiman antara Aleeya juga Steven, ada rasa sakit yang sulit disingkirkan di hati Hans. Padahal rasa sakit itu muncul begitu saja.
Hans menyentuh jantungnya.
Ini menyakitkan! Harusnya aku yang berada di situ, batirnya.
