"Putra tertua dari kerajaan Spanyol, dan yang akan menjadi pengganti raja Spanyol, tidak mungkin sebodoh itu, tidak mengerti aku ini amnesia atau memaksakan diri untuk amnesia," cibir Hans.
"Sedari awal aku sudah menduganya, tetapi mendengarnya secara langsung dari orang yang bersangkutan ternyata lebih menarik," balas Steven.
"Huh! Jangan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Bukankah itu sangat tidak sopan, sesuai ajaran kekerajaan yang kau dapat," cemooh Hans.
"Baiklah. Ya, ada apa kau membahas putriku?" ucap Steven.
Steven... yang terjadi, memang harus terjadi, bati Steven.
"Aku tidak suka bicara panjang lebar,"-Hans menyodorkan amplop putih-"lihat sendiri, maka kau akan mengerti. "
Dug Deg Geg!
Jantung Steven berdetak kuat. Darahnya mendidih dan tangan pun gemetaran saat ingin mengambil amplop itu.