"Boss, maafkan saya sudah lancang. Saya sudah mencoba menghentikan tuan muda, tapi dia ngotot dan ingin masuk," sosor Liu, saat dia membuka lebar pintu kamar itu, tidak lupa ia menutup matanya terlebih dahulu.
Mendengar itu, membuat Achiera sangat kebingungan. tidak hanya acara Hansen pun ikut-ikutan bingung dengan yang dikatakan Liu.
"Liu, Hansen."
Mendengar nama mereka disebut, semakin membuat Liu ketakutan. Dengan gemetar, ia pun mundur beberapa langkah.
"Kami tidak lihat, kami menutup mata. Kami akan pergi sekarang," ucap Liu.
Hansen sangat bingung. Dengan bersusah payah, ia melepaskan tangan Liu yang menutupi matanya.
"Apa yang kau katakan? Kenapa malah ingin pergi?" ucap Achier.
'Haaa? Liu berdecak.
"Untung kalian datang. Ayo, kita harus tolong Hans, dia terluka," perintah Achiera.
"Daddy...?" jerit Hansen, dan meronta ingin turun dari gendongan Liu.
Liu pun akhirnya membuka matanya, sedikit demi sedikit.
