"Jangan coba untuk merayu Bibiku, dia memiliki seseorang yang ia cintai," balas Hansen.
"Haaa?"
Tanpa sadar, Hans berdecak kuat. Hal itu membuat Hansen tertawa nakal.
Ya, tujuan Hansen adalah agar Hans mendekati mommy-nya lagi, layaknya seorang lelaki yang mengejar cintanya. Agar Achiera pun bisa sedikit demi sedikit luluh. Hanya dengan begitu, ketika cinta di hati Achiera hidup kembali, keluarga mereka bisa bersama. Hansen sangat yakin, kalau kedua orang tuanya masih saling terikat perasaan satu sama lain.
"Oh benarkah? Sekali lagi aku sudah berbuat lancang, maafkan aku Nona." Hans sedikit menunduk.
Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Hans yang lama tidak akan melakukan hal ini, baginya kesombongan adalah segalanya. Tidak mungkin ia mau menundukkan kepala kepada orang lain, itu akan menurunkan gengsinya.
"Sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau kita makan siang bersama?" tawar Hans.
"Setuju, hore..." Hansen pun bersorak kegirangan.