"Hansenn....." teriakan itu pun keluar dengan sangat kuat, memekikan. Dia tidak peduli lagi, detak jantungnya kini sudah pergi, dan itu sangat menyakitinya.
Setiap mata yang ada di sana menatap aneh ke Achiera. Melihat hal itu, petugas keamanan pun langsung datang menegur Achiera.
"Nona, tolong jangan buat keributan di sini," tegur si pengawas.
Achiera tidak peduli, hatinya sangat hamcur. Kenapa tadi pagi dia mengatakan tentang Hans? Kenapa dia tidak menyadari bahwa akan ada saja akal bulus dari bocah itu! Kenapa dia begitu ceroboh membiarkan Hansen pergi? Kenapa dia tidak bisa menahannya?
Semua pertanyaan itu berkecamuk di dalam pikirannya. "Hansen... kenapa kau meninggalkan aku?" rintihnya pelan, suaranya sudah habis karena jeritan tadi.
"Bagaimana aku bisa hidup tanpa detak jantungku lagi?" ucapnya.