"Itu salahku yang buat kamu jadi susah, maafkan aku," ucap Hans lembut, "yang penting, kalian baik-baik saja."
"Benar sekali. Ya sydah ayo kita pulang, aku sungguh tidak. sabar untuk merebahkan diri ke kasurku yang empuk."
"Okay, let's go."
Hans pun langsung menuntun Hazel keluar.
"Oh iya, apa yang kamu katakan tentang yang tadi?"
"Hemp... yang mana?" Hans berpura-pura tidak tahu.
"Tentang 'aman' yang tadi kau bilang, aku sedikit terjaga karena kata itu," ucap Hazel.
"Nanti di rumah saja aku katakan," balas Hans misterius, dan Hazel hanya bisa pasrah.
Sesampai di depan kantor polisi, Hazel sedikit bingung karena melihat Hans malah membawanya masuk ke taxi.
"Di mana mobilmu? Kenapa kita menggunakan taxi?" tanya Hazel.
"Kalau aku membawa mobilku ke sini untuk membawamu pulang, itu akan sangat mencolok. Sekarang situasi sangat sulit dihadapi, aku harap kamh mengerti."
"Sebenarnya apa yang terjadi?"