"Jadi kita harus bagaimana?" tanya Achiera, terdengar khawatir.
"Berikan padalku, baju yang tadi Kakak pakai sewaktu bertemu kak Hans," ucap Ferisha.
"Haaa?" Achiera menganga. "Sebenarnya apa yang kamu rencanakan, Ferisha? Kalau kamu membawa bajuku, bukankah itu sama saja memberitahu Hans, aku memang ada di sini!"
"Ya ampun, apa Kakak pikir aku sebodoh itu? Aissh!!" Ferisha memijat kepalanya yang tidak sakit. "Aku akan meminta seseorang untuk memakai baju Kakak itu. Dan tanpa sengaja ia harus bertemu dengan kak Hans. Tujuannya pasti kakak tahu, ya apa lagi kalau bukan untuk mengelabui suami Kakak," jelas Ferisha malas.
Achiera merasa malu karena sudah salah menduga. "He he he... Begitu ya," ucapnya kikuk. "Apa orang itu bersedia?" tanya Achiera lagi.
"Tentang hal itu, Kakak tidak perlu pikirkan. Aku sudah atur semuanya."
"Haaa? Semudah itu?"
"Iya, kan aku sangat jenius!! Ha ha ha..." Ferisha tertawa sombong.