Setelah Hazel selesai melakukan USG itu, mereka pun segera pulang.
"Hans, apa kau tidak mau mendengar rekaman detak jantung cabang bayi kita?" tanya Hazel saat mereka sudah ada di mobil.
"...." Hans diam, hatinya sungguh tidak berminat sama sekali.
Tapi bukan Hazel namanya kalau dia tidak bisa memaksakan kehendaknya pada semua orang, kecuali itu Zyan.
Ia memberi earphone itu pada Hans, lalu memutar suara detak jantung yang sudah ia simpan diponsel-nya. Hans menerima earphone itu karena takit mengecewakan oerasaan ibu hamil, di samping itu, dia juga tidak ingin menjadi ayah yang tidak berperasaan dari anak yang ia duga adalah darah dagingnya.
Saat mendengar itu, tidak ada perasaan bahagia di hati Hans, perasaan yang seharusnya dimiliki oleh orangtua yang sedang menyambut anaknya dengan sukacita. Perasaan yang dialaminya itu tidak sama seperti saat dia mendengar bunyi detak jantung bayi yang dikandung Achiera.