Hans pun langsung keluar dari mobilnya. Begitu Hans keluar, tubuhnya langdung di dekap seseorang dan dia tidak siaga untuk menolaknya.
"Hazel...! apa yang kau lakukan di sini?" pekik Hans, ekspresinya langsung tidak enak begitu melihat Hazel ada di perusahaannya.
"Hans ... kita harus bicara! ini sangat penting!" ucap Hazel.
"Tidak ada lagi yang perlu di bicarakan! kau ... pergilah!" usir Hans kejam, lalu dia melepas paksa tangan Hazel yang menyentuhnya. Dia merasa sangat jijik.
"Kau tidak boleh memperlakukan aku seperti ini Hans, kau sangat keterlaluan!" teriak Hazel.
Hans tetap sabar, ia menahan amarahnya. "Semenjak kau berbohong, dan berpura-pura sakit untuk menahanku, kota sudah bukan sedekat itu lagi, jadi pergilah dari sini!!" tegas Hans.
"Hans ... to-tolong maafkan aku, aku melakukan hal itu karena aku tidak ingin kehilanganmu. Kumohon, tolong lupakan!! kau bisa melakukannya, kan?" pinta Hazel.
"Cih!"