"Benar, kau memang harus melakukan hal-hal apapun yang membuatmu bahagia!" ucap Hans dan semakin mendorong Achiera mendekat kepadanya.
"Tidak akan ada yang melarangmu untuk melakukan hal itu," lanjut Hans.
Achiera merinding merasakan bagian bawah Hans yang mengacung tegang.
Deg!
Jantung Achiera berdegup dengan sangat kuat serta rona peach di wajahnya yang putih itu pun timbul kembali.
"Apa kau demam?" tanya Hans berakting bodoh.
Lelaki ini pasti sengaja, aku sudah menduga itu, batin Achiera.
"Sayang, kau terlihat seakan sedang mengutukku? mengutuk suami di dalam hati itu dosa lho ya!"
Achiera melepaskan tangannya yang sempat ia kalungkan ke leher Hans.
"Lepaskan aku, aku mau mandi!"
"Kenapa buru-buru? bukankah hari masih banyak?" tanya Hans.
"Suamiku, bukankah kau yang tadi berkata kalau aku lama-lama terkena air, aku bisa demam!"
