"Papa melihatmu sangat bahagia, apa yang terjadi?" tanya Richard Goh.
"Apa-apaan papa ini, memangnya harus ada sesuatu hal yang terjadi baru Kaili bisa bahagia, bukankah papa sendiri yang mengatakan bahwa hidup terlalu banyak memberi alasan untuk kita bahagia." jawab Kaili.
Seandainya papa tahu alasan Kaili bahagia karena apa, batin Kaili.
Kring..., kring..., kring.....
"Siapa yang telepon pa?" tanya Kaili.
"Mamamu, mungkin dia sudah datang tapi melihat kamu tidak ada di dalam kamar. Mungkin dia ingin bertanya kita ada di mana! biarkan saja, biar mamamu ke carian," sikap jahil Richard Goh.
"Papa tidak boleh begitu, angkat teleponnya sekarang juga, atau nanti Kaili yang jawab!" ucap Kaili dengan nada mengancam.
"Baiklah, papa akan selalu kalah denganmu!" cibir Richard Goh, dan menyentuh ujung rambut Kaili sebelum menjawab telepon itu.
On Phone Call-