"Brengsek!" teriak Daniel bersamaan dengan datangnya Briena dan juga Vian ke dalam ruangan kerjanya.
"Wah, apa apaan ini? Kita sudah lama tidak bertemu dan kau menyambut kami dengan makian," cibir Briena. Wanita itu menatap Daniel sinis.
Daniel menoleh ke arah mereka berdua. "Aku tidak sedang memakimu, tapi aku sedang memaki calon istriku," oceh pria itu terlihat lesu.
"Kenapa dengan calon istrimu?" tanya Vian ingin tahu.
Vian dan juga Briena duduk di hadapan meja kerja Daniel.
"Dia selalu membuat ulah dan membuatku kesal. Dia..."
"Wah, menarik sekali! Aku akan selalu berada di pihak calon istrimu karena aku senang melihatmu menjadi gila dan tidak waras," oceh Briena memotong ucapan Daniel.