"Tak semudah berucap kata cinta
Melakukannya lebih MENYAKITKAN"
======================
Gigitan demi gigitan telah melayang pada tubuh Kyra juga Alex.
Desahan demi desahan telah terluncur bebas dari bibir seksy Kyra.
Dan kini mereka berdua terkapar di atas ranjang dengan telanjang dada dan luka-luka di sekujur tubuh.
Alex telah tertidur pulas sebab suntikan bius pada dirinya sedangkan Kyra masih dalam keadaan sadar.
"apakah aku harus melaporkannya?" batin kyra
"sungguh sangat di sayangkan hidup mu akan berakhir sebentar lagi tuan" batin nya lagi
"auww sakit, esshhhh..." desah nya pelan
Kyra mencoba berdiri, ia berhasil lalu berjalan pelan sambil memegang beda-benda padat di sekitar untuk menyeimbangkan tubuhnya.
Ia menuju ke Walk in closet dan membuka lemari pakaian wanita lalu mengambil baju dan celana pendek
Selesai berpakaian ia berjalan ke utara menuju ke lemari hitam besar yang di samping kanan kirinya terdapat puluhan lemari kaca
Setelah sampai di depan pintu lemari hitam ia membuka lemari tersebut, dan mengakses kode-kode sandi pintu ke dua dengan sidik jari Alex yang ia dapatkan dari anak buah nya dengan cara menggandakan sidik jari Alex yang tertempel di benda-benda yang Alex pegang seperti gelas kaca
Saat pintu berhasil terbuka ia masuk ke dalam dan secara otomatis pintu satu dan dua tertutup rapat
Di dalam sangat gelap dan pengap, terdapat lorong-lorong panjang yang menjulur ke berbagai tempat.
Dapat di pastikan jika itu adalah jalan-jalan rahasia yang terdapat di mansion utama milik Alex.
Di saat ia berjalan dengan sempoyongan ada tiga orang yang menunggu nya di pertengahan jalan, dua orang laki-laki sadar dan satu orang wanita dengan keadaan pingsan karena terbius.
"kalian sudah berada disini, sekarang tugas kalian bawa wanita ini ke dalam dan letakkan tepat di posisi ku tadi, sebelum Alex sadar dari obat bius nya" titah Kyra kepada kedua bodyguardnya
"baik nona" jawab kompak kedua bodyguard tersebut
Saat sudah sampai di Walk in closet dan keluar dari pintu hitam mereka bertiga keluar secara pelan.
Kemudian berjalan menuju ranjang dan dengan hati-hati dua lelaki itu membaringkan wanita di samping Alex tepat pada posisi nonanya tadi
Selesai dengan tugas nya kedua pria itu masuk ke dalam sebuah ruangan rahasia, yang berpintu di balik rak buku.
Pria bertopeng merah memutar sebuah tempat lilin yang tertempel di dinding ke kiri
Yang menjadi kunci pembuka rak sehingga rak buku yang awalnya utuh membelah menjadi dua bagian dan menjadi sebuah pintu masuk ke ruangan rahasia lain nya.
Dua pria tersebut masuk ke dalam dan merasa takjub akan kemewahan mansion milik laki-laki bernama Alex tersebut.
Saat mereka berhasil masuk secara otomatis kedua pintu kembali tertutup dan lilin kembali ke keadaan semula
Di dalam ruangan terdapat puluhan senjata api yang begitu dahsyat juga terdapat sebuah laboratorium komputer yang sangat - sangat canggih.
"woahhh hebat sekali mansion ini, tak salah jika bapa sungguh sangat ingin menghancurkan laki-laki yang bernama Alex itu!" celoteh salah satu pria bertopeng hitam
"sudahlah cepat selesaikan tugas kita, jangan membuat nona menunggu dan...."
Belom selesai mengucapkan kalimatnya telepon seluler pria bertopeng merah berdering, ia mengambil dari saku celananya lalu melihat layar dan menjawab nya dengan sopan.
"..."
"baik nona, kami akan menyelesaikan tugas dengan cepat, tanpa kecacatan apapun"
"...."
"jangan khawatir nona, bius yang terdapat pada dua manusia di ranjang, sangat ampuh, mereka kemungkinan akan bangun ketika tugas kita selesai dan membawa nona kembali ke markas"
"......"
"baik"
Tuttt...
Selesai dengan telepon genggam nya pria itu berjalan ke arah sebuah komputer iphone yang berada di pojok ruangan laboratorium.
Ia mengakses sebuah akun dan memindah sebuah aplikasi berbahaya seperti virus ke komputer dari Flashdisk yang di bawanya.
Setelah memindah virus ia mulai memogram semua komputer dan mengambil file-file penting layak nya seorang Hacker profesional
"OMG shit..." amarah dari laki-laki pertopeng merah
"hei.. Kau kenapa?? Bisakah kau sedikit santai"
"kemari lah, aku butuh bantuan mu! Aplikasi ini sangat merepotkan ku"
"hahhh kau bukan nya seorang Hacker profesional Rey! Tapi kenapa kau tak bisa menyelesaikan hal sekecil itu, dan kau telah mengganggu ku" kesal nya
"itu bisa nanti Han, jangan buat nona menunggu lama, atau kalo tidak nona akan membunuh kita" ancamnya pada pria bertopeng hitam yang bernama Hanry
"ahhh baiklah baiklah aku akan membantumu"
Mereka berdua berkutik di dalam menghancurkan semua bukti yang mengatas namakan nonanya dan mengotak-Ngatik seluruh komponen komputer dan hal itu telah berjalan hampir tiga jam lebih
Selesai mereka dengan komputer-komputer tersebut, Reyhan dan Hanry keluar dari laboratorium komputer dan menuju ke ruangan sebelah yaitu ruangan senjata.
Saat sudah berada di ruangan persenjataan mereka berdua heran akan keterdasyatan senjata yang di miliki Alex dari berbagai penjuru dunia
"hei... heii... heii lihat betapa megahnya bukan!!
Ayo kita ambil beberapa senjata" tanya Reyhan pada Hanry
"jangan.... jangan di ambil, ingat pesan nona jangan mengambil barang yang kita temui apa lagi menyentuhnya tanpa sarung tangan, lebih baik kita keluar dari sini sekarang juga"
"baiklah... Huhh untung tadi aku memakai sarung tangan" bisiknya pelan
Tak butuh waktu lama kedua pria itu kembali mengakses pintu dan berhasil keluar, kemudian membersihkan semua bukti yang menyeluruh pada nonanya di tubuh Alex dan di benda-benda yang di pegang pada waktu nona mereka berganti peran
Selesai dengan semua tugas nya Reyhan dan Hanry keluar dari ruangan besar itu dan kembali ke jalan rahasia melewati pintu hitam di room walk in closet.
Di saat akan masuk ke dalam pintu hitam Reyhan mengingat ada sesuatu yang tertinggal
"stop, ada hal yang belom aku lakukan"
"apa itu, cepat katakan" protes Hanry
"ouhh... Iya aku ingat, tunggu di sini dan tahan pintunya aku akan kembali kesana sebentar"
Reyhan kembali ke kamar di mana terdapat Alex dan wanita yang sedang berbaring di ranjang
Di saat sudah berada di dekat Alex ia merogoh tas hitam nya dan mengeluarkan segulung surat Merah yang bertali pita berwarna putih, dan ia meletakkan gulungan surat tersebut di samping kepala Alex.
Selesai dengan hal yang ia lakukan Reyhan kembali menuju ke pintu hitam dan mereka berdua pun berjalan cepat menuju nonanya berada.
"lama sekali kalian berdua, aku menunggu kalian sudah berjam-jam, apa saja yang kalian lakukan di dalam sana?" bentak nona mereka saat Reyhan dan Hanry sudah sampai di hadapan nona nya.
"maaf kan kami nona, tapi tenang saja, kami sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya"
"hemmm baiklah, kali ini aku memaafkan kalian, dan kamu Hanry tolong gendong aku, aku sudah tak kuat lagi untuk berjalan, dan kita saat nya kembali pada bapa dan melaporkan semua tragedi ini" Perintah pada dua pengawal nya
"baik nona" jawab Hanry sopan
Hanry langsung menggendong nonanya dan mereka bertiga berjalan keluar dari lorong-lorong untuk pulang ke markas
"aku sudah muak dengan topeng yang berada di wajah ku ini" batinnya
BERSAMBUNG
Jangan lupa untuk mengundi novel ini juga berikan ulasan menarik kalian and peringkat nya dan jangan lupa untuk menjadikan cerita-cerita yang saya buat menjadi cerita favorit anda.
IG : @red_roses.12