(ON MY WEDDING DAY/DI HARI PERNIKAHAN KU)
Esok harinya mas harith,mas Rio juga mba Katrina berangkat kerja bersama. Sedangkan aku dan Kagura kini berbagi tugas untuk membersihkan rumah. Syafa dan eshal pun di antarkan ke sekolah oleh mas Rio dan mba Katrina.
" Aku bagian cuci baju dan cuci piring. Kami bagian masak dan nyapu juga ngepel ya" ujar Kagura bagi-bagi tugas.
" Oke siap. Jangan sampai kecapekan ya" ujar Kadita perhatian.
" Iya aku bakalan hati-hati kok jaga bayi dalam kandungan" ujar Kagura.
" Iya aku juga hati-hati banget pas lagi bersih-bersih rumah. Soalnya kita bakalan repot kalo ada yang salah satu dari kita sakit. Karena kita di rumah berdua sekarang" ujar Kadita.
" Iya pokoknya semangat bumil" ujar Kagura sambil tersenyum.
Sehabis sholat Dzuhur. Mba Katrina datang ke rumah karena habis menjemput Syafa dan eshal dari sekolah. Dan langsung lanjut kembali bekerja di toko roti milik ku. Aku langsung menyiapkan makanan untuk Syafa dan eshal sehabis pulang sekolah. Setelah Syafa dan eshal kenyang lalu aku menidurkan mereka agar sore mereka bisa mengaji.
" Kamu perlakuan keponakan Seperti anak sendiri ya. Aku lihat dari tadi kamu amat sangat sayang kepada mereka" ujar Kagura memujiku.
'' Aku belajar untuk bisa mengurus anak lewat cara mengurus ponakan aku. Aku sangat sayang sama mereka seperti anak aku sendiri. Jadi aku belajar semua dari mba Katrina. Apalagi ponakan aku sangat lucu , menggemaskan dan sangat nurut sama aku. Makanya mereka juga sayang terhadap aku" ujar Kadita.
" hehehe.. aku senang melihat cara kamu bersikap terhadap mba kamu juga jadi buat pelajaran aku untuk menilai keluarga kamu" ujar Kagura.
" Aku dari kecil sudah di ajarkan oleh orangtuaku untuk bersikap hormat dan peduli dengan Sodara kandung aku. Dan Sebelum ayahku meninggal beliau selalu berpesan harus rukun dan akur karena takut orangtua meninggal duluan" ujar Kadita.
" Iya bagus itu orngtua kamu berpesan seperti itu buat kalian saling akur dan silahturahmi" ujar Kagura.
Dan malam harinya saat mas harith,mas Rio dan mba Kadita pulang kerja bersama. Kami makan bersama. Berkumpul bersama dan makan bersama kini kami lakukan di rumah. Sebagai rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
" Gimana kerja hari pertama nya mas Rio dan mba Katrina?!" tanyaku penasaran.
" Alhamdulillah menyenangkan. Disana jadi banyak ilmu dan pengalaman tentang perweddingan. Harith selalu membantu aku dalam bekerja. Meski awalnya canggung dan bingung. Tapi mas bertekad untuk jadi orang yang lebih giat dan rajin bekerja demi keluarga"ujar mas Rio.
" Aku senang banget jadi belajar juga di toko roti semua jenis roti dan bolu yang kamu pasarkan. Dan Alhamdulillah ramai pengunjungnya" ujar mba Katrina.
" Alhamdulillah kalo pada suka kerja disana dan merasa nyaman juga. Maaf kan aku dan mas harith yang tak bisa memberi pekerjaan sesuai dengan basic kuliah kalian" Ujarku meminta maaf.
" Justru yang seharusnya minta maaf itu mas. Karena selalu merepotkan dan meminta bantuan terus sama kamu dan Harith. Mas dan mba Katrina malu selalu ketergantungan terhadap kalian" ujar mas Rio bersedih.
" Tidak perlu sungkan dan ragu untuk meminta bantuan kepada kami. Karena kami senang membantu. Lagian kan kita keluarga jadi wajarlah kalo saling bantu" ujar Harith.
" Ngomong ngomong itu siapa wanita yang sedang hamil. Aku baru ngeh kalo ada wanita yang hamil tinggal di rumah ini" ujar mas Rio penasaran.
" Itu sepupunya Harith. Karena suaminya dinas kerja di luar kota. Jauh dari sodara dan orngtua nya sudah lama meninggal. Jadi keluarga terdekat nya mas Harith. " ujar mba Katrina menjelaskan.
" Kok kamu bisa tahu sayang?!" tanya mas Rio.
" Kan kemarin Kadita yang menjelaskan sendiri sama aku. Lagian juga pahala jika menolong dan memberikan tempat tinggal kepada wanita yang hamil. Biar di berikan rejeki yang berlimpah ya. Aaamiinn" ujar mba Katrina.
" Aaamiinn.. makasih doanya mas Rio dan mba Katrina" ujar Harith.
Setelah selesai makan malam. Kagura langsung masuk kamar dengan menangis mendengar penjelasan tentang dirinya dari mulut Kadita dan Harith yang berbohong mengenai dirinya. Karena takut di jugde buruk oleh mas Rio dan mba katrina. Kadita menghampiri Kagura yang sedang menangis di kamarnya.
" Kenapa kamu menangis?! Dari tadi aku lihatin kamu bersedih dan hanya berdiam tanpa ikutan mengobrol dengan mas Rio dan mba katrina?!" ujar Kadita bertanya.
" Kenapa sih kamu enggak jujur yang sebenarnya siapa aku di rumah ini?!" ujar Kagura sambil menangis'.
" Kamu mau tahu kenapa aku gak pernah jujur mengenai kamu di depan mas Rio dan mba Katrina. Jawabannya simple. Karena aku tak mau mereka menjudge buruk tentang kamu. Walaupun aku tahu kalo mereka mendengar penjelasan dari aku tentang kamu yang sebenarnya mungkin mereka akan menyuruh aku mengusir kamu dan mas harith karena telah membuat masalah dalam rumah tangga aku dan mas Harith" Ujar Kadita bijak.
" Tapi memang kenyataannya begitu kan?! Aku merusak kehidupan rumah tangga kamu dan mas Harith demi sang buah hati yang ada di dalam kandungan aku" ujar Kagura bersedih.
" Mungkin bakalan mudah buat kamu mengatakan yang sebenarnya di depan mas Rio dan mba Katrina. Tapi buat aku ini bakalan jadi masalah besar karena akan membongkar aib kita semua. Dan utama pasti menyalahkan mas harith atas insiden kejadian kenapa hal ini bisa terjadi" ujar Kadita.
" Terus mau sampai kapan kita akan terus-menerus membohongi mas Rio dan mba katrina?! Sampai anak ini lahir?! Atau sampai ibu kamu pulang dari rumah sakit?! Lambat laun semua akan terungkap juga" ujar Kagura kesal.
" Biarlah itu akan menjadi urusan aku dan mas Harith. Kamu tenang dan santai saja tak perlu memikirkan dengan keras tentang masalah ini" ujar Kadita yang punya solusi.
Lalu Kadita kembali ke kamar tidur. Dan di kamar tidur ternyata mas harith sedang menunggu nya di kamar.
" Kamu habis darimana saja sayang?!" ujar harith sambil mematikan handphone nya.
" Aku abis dari kamarnya Kagura. Untuk memohon padanya untuk tak berkata jujur mengenai dia yang sesungguhnya. Karena kalo Kagura sampai jujur. Mas Rio dan mba Katrina pasti akan marah. Dan ujungnya pasti akan mengusir dia dari rumah ini. Dan aku kasihan sama Kagura kalo sampai dia di usir oleh mas Rio dan mba katrina. Karena orangtuanya telah tiada. Terlebih lagi mas Ferdi sedang di penjara" ujar Kadita menjelaskan.
" Terus tanggapan nya dia apa?!" tanya mas harith.
" Awalnya masih keras Kepala untuk tetap membicarakan nya. Namun setelah aku jelaskan alasan aku berbohong tentang Kagura kepada mas Rio dan mba katrina karena aku tak mau masalah ini makin kacau. Terlebih lagi Kagura mau kemana kalo di usir sama mas Rio dan mba katrina?! Ke Selena?! mana mungkin!! Mereka aja sudah tak cocok" ujar Kadita bercerita.