"Udah lima tahun ya? Gak kerasa," ucap Disya sambil tersenyum ke arah Ghara.
"Gimana hidup lo?" tanyanya. Ghara mengedikkan bahunya acuh, bersandar pada tempat duduknya.
"Hancur. Dan lo penyebabnya," ucap Ghara kesal. Disya terkekeh seolah tak perduli dan tak memikirkan sedikit perasaan Ghara, ia berlaku jahat seperti biasanya.
"Lo gak selembut yang dulu. Gharaku sudah berubah ternyata," goda Disya.
Ghara mendengus. "Cih, geli gua digoda istri orang," sindirnya itu membuat Disya makin terbahak.
"Hahahaha sumpeh ye. Lo beneran move on dari gua Ghar?" tanyanya semangat hingga merubah posisi duduk.
"Menurut L?" ucapnya jengkel.
"Ternyata benci gak cuma bisa berubah jadi cinta tapi bisa juga cinta jadi benci yaa?" tanya Disya sambil menaik turunkan alisnya.
"Gua gak benci lo kok Dis. Lo udah ngajarin banyak hal ke gua," ucap Ghara jujur.
"Uuu gharaku so sweet …." goda Disya.
"Gua serius," ucapnya tegas dan Disya terkekeh.