"Baru nikahan aja gua capek banget deh rasanya," keluhku.
"Jadi kamu gak mau ngadain resepsi?" tanya Raza.
"Ya maulah kan masih seminggu lagi resepsi," ucapku.
"Kirain kan gak mau. Kalo gak mau aku sendiri aja!"
"Dih kok gitu mana bisa lah. Kan harus ada pasangannya!" aku melotot.
"Bisa lah. Yaudah cari pasangan lain aja. Sama si Yania Yania itu," ancamnya membuatku berang.
"Awas ya kalau kamu berani!" ancamku balik.
"Hmm gimana yaaaa?" sengaja sekali Raza ini menggodaku.
Aku tau jika aku semakin marah, maka Raza akan semakin menang, jadi yang akan lakukan adalah. "Hubby kok gitu sih sama Disya. Huahhh hubby jahat bangettt!" rengekku.
"Ya ampun sayang aku bercanda jangan nangis dong!" Raza pun memelukku.
"Hubby jahat sama Wibby—"
"Wibby apaan Wibby?" potong Raza.