"Bunda, boleh Disya tanya sesuatu?"
Sepulang sekolah aku langsung pergi ke rumah Bunda untuk mencari tahu rasa penasaranku. Tidak ini bukan hanya rasa penasaran. Aku harus tau apa yang terjadi, agar aku bisa memutuskan untuk benar – benar menjauh dan berhati – hati ataukah ada sesuatu yang harus diselesaikan oleh orang tuaku dengan mereka.
Bunda yang sedang asik dengan adonannya menatapku sembari terus mengulen adonannya. "Mau tanya apa sayang?"
Aku meyakinkan diriku sejenak. "Bunda kenal Ghara?" tanyaku hati – hati.
Bunda tampak berfikir sejenak lalu menggeleng. "Tapi nama itu familiar sepertinya di kuping Bunda. Tapi bunda lupa Disya. Kamu harus maklum Bunda sudah tua," ucapnya sambil terkekeh.
Aku tersenyum. "Bunda, Disya benar-benar bingung kenapa Mama dan Mamo ngelarang Disya ngejauhin Ghara," terangku memberi tahunya dengan berterus terang.
"Ghara? Kamu cinta dengannya?" Bunda bertanya.