Dirga pov
Setelah memasang wajah kesal, aku dan Resya saling tatap lalu tetawa bersama.Cukup lucu membahas masa lalu Resya yang lebih berwarna dari pada hidupku. Resya memang pelengkap hidupku. Mungkin bagi banyak orang, hidupku sempurna, sesempurna mereka melihatku. Namun, di balik itu semua aku hanya laki – laki yang banyak kekurangan.
Mereka bilang tampan adalah anugrah, karena dengan memiliki kelebihan tersebut kamu bisa melakukan apa saja, namun tidak bagiku. Menjadi lelaki tampan itu berat. Bahkan jika kau melakukan kesalahan kau akan dimaklumi hanya karena kau tampan. Dan aku membenci itu. Karena aku membencinya aku membuktikan pada semua orang kalau aku mempunyai kelebihan lain. Sayangnya, seberusaha apapun aku, mereka semua kembali membahas ketampananku.