"Yuna?!" terdengar suara teriakan mengusik tidur Yuna. Ia meringis terganggu.
"Yuna!!!" suara itu kembali bergema mengusik.
Ceklek
Yuna bergelung dengan selimutnya, berpura tak mendengar dan memilih melanjutkan tidur nyenyaknya. Sedangkan wanita yang sudah mengusiknya itu semakin menjadi-jadi, ia berjalan menghampiri Yuna dan menarik selimut Yuna dengan paksa.
"Argh!!!" teriak Yuna kesal. Rasa kantuknya hancur, mood tidurnya pun hilang seketika.
Seyna berkacak pinggang dengan menatap Yuna tajam, temannya itu masih berusaha memejamkan matanya seakan tak mau kalah, dan tak mau menyerah dengan berusaha kembali tidur.
"Yunaaa! Bangun dong!" teriak Seyna tak perduli.
Nuna yang tadinya sedang sibuk berkutat di dapurnya, merasa terganggu dan berjalan menghampiri keributan tersebut dengan memasuki kamar Yuna. "Kenapa sih Sey berisik banget pagi pagi?"
"Yuna nih gak mau bangun!" keluh Seyna mengadu.