"Hey?" panggilnya. Ia melambai. Mataku bertemu dengannya, tanpa bisa aku control bibirku tersenyum tipis, aku berjalan menghampirinya yang juga berjalan menghampiriku.
"Ya ampun, ternyata kamu. Aku pikir tadi siapa. Kenapa gak langsung ke ruangan aku aja? Kamu ngapain ke sini?" tanyaku.
Dirga terkekeh. "Haha … satu satu dong nanyanya Resya ... Aku mau ngajakin kamu makan siang kok. Sengaja nunggu di sini, nanti kalau nunggu di ruangan kamu malah buat kamu gak konsen lagi," ujarnya bercanda.
"Idih, kepedean nih orang tua," ejekku.
Ia terlihat berpura-pura kesal. "Kamu bilang apa?" tanyanya galak.
"Apa? Berani?" tantangku.
"Enggak," jawabnya menciut, mirip banget dengan anak kucing yang pasrah, lucu.
Heh, Yuna, lo mikir apa?!
"Kamu ngajakin makan, berarti traktir aku 'kan?"
"Udah kaya juga masih minta traktir!"
"Iyalah, biar aku makin kaya."