"Bentley?" panggilku keluar dari taksi. Ia menoleh ke arahku. Lelaki bule itu berdiri di depan pagar rumahku. Aku melirik kiri dan kanan takut tetangga melihat dan akan bergunjing hingga sampai ke telinga ibuku.
"Yuna?" panggilnya dengan wajah sumringah.
"Why you so long?"
"I'm sorry," ucapku meminta maaf. "What are you doing? Why did you come here?"
"Aku ingin menjemputmu pulang."
"Pulang?" ulangku.
"Yeah pulang, Yuna come on, you said to me Indonesia bukan tempatmu kembali. Jadi aku akan menjemputmu pulang." Aku menghela napas.