Author Pov
"Divo?!" Evna berteriak mengejar Divo, sahabatnya yang berpamitan duluan. Merasa dipanggil Divo yang ingin membuka pintu mobilnya menoleh ke arah Evna.
"Paan?" jawabnya dan menutup kembali pintu mobil.
"Kenapa lo gak mau dijodohin sama Yuna?" tanyanya penasaran. Padahal idenya tidaklah buruk malah menguntungkan, bagi Evna Yuna adalah sahabat yang baik, tapi dia terluka karena kebaikannya sendiri sedangkan Divo lelaki baik yang selalu dikecewakan oleh perempuan lain. Bukankah mereka serasi untuk saling menyembuhkan?
"Evnaku … sahabatku …," panggilnya dengan tangan yang bersedekap menatap Evna lekat. "Sekarang gua mau tanya sama lo. Emang lo mau nikah sama gua?" telaknya bertanya membalikkan pertanyaan tersebut jika itu yang terjadi padanya.