Chereads / CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO / Chapter 31 - 31. Menjadi perawat dan nyonya muda Kim

Chapter 31 - 31. Menjadi perawat dan nyonya muda Kim

PERUSAHAAN JT GRUP

Jonatan sedang berada diruang kerjanya, dia sekarang bukan lagi seorang manager di perusahaan Jiang Grup tetapi Jonatan sekarang seorang direktur JT Grup yaitu perusahaan milik keluarga Jonatan sendiri.

Jonatan menelpon Tara" Hallo sayang...Bisakah kita makan siang bersama? Aku akan menjemputmu dikantor sebentar lagi".

" Siang ini sepertinya aku tidak bisa, Aku sudah ada janji dengan klien di luar sebentar lagi. Bagaimana dengan makan malam saja" ucap Tara.

"Baiklah! Nanti malam kita bertemu di Diamond restoran pukul 7 malam, I Miss You ...muaachh" Jonatan mengakhiri teleponnya.

Sepertinya Tara sudah mulai berubah, biasanya dia dalam sehari akan selalu memberi kabar kepadaku. Menemui aku sedikitnya dua kali seminggu, tetapi sudah satu Minggu ini, jika aku tidak telepon dia duluan, dia tidak menelepon aku sama sekali dalam 24 jam. Apa mungkin dia mempunyai laki-laki lain lagi selain aku?? Awas saja jika sampai berani menghianati aku. Aku beri dia balasan yang menyakitkan, Aku kehilangan banyak karena dia, pikiran Jonatan.

Jonatan kembali meneruskan pekerjaannya, disaat dia memeriksa semua berkas yang harus dipelajari dan di tandatangani. Jonatan melihat berkas tawaran kerja sama dengan perusahaan Lianxi Grup untuk pembangunan hotel di kota J, ya ini berkas proyek yang sama yang pernah dia lihat di perusahaan Jiang Grup. nilai investasi dan keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan Lianxi Grup cukup tinggi bagi perusahaan yang memenangkan tender proyek ini, tak terkecuali jika yang berhasil menang itu perusahaan GT Grup atau perusahaan lainnnya.

" Ini kesempatan bagus, jika aku bisa mendapatkan proyek ini perusahaan GT Grup akan lebih maju. aku harus mendapatkan tender proyek meski harus melawan Perusahaan Jiang Grup milik keluarga Jiang" gumam Jonatan.

Jonatan segera meminta sekertarisnya untuk membuat proposal pengajuan kerjasama dengan pihak perusahaan Lianxi Grup, untuk proyek pembangunan hotel di kota J kemudian menghubungi perusahaan Lianxi Grup untuk melakukan janji pertemuan dengan pihak penanggungjawab proyek tersebut.

VILLA PRIBADI SANG PRESDIR

Hari ini Yohan dan Tiara tidak kekantor, sebenarnya keduanya harus ke kantor hari ini tetapi karena tangan Yohan luka sehingga Yohan juga memanfaatkan luka kecilnya ini untuk menahan Tiara tetap dirumah untuk merawatnya sekedar mencari perhatiannya.

Derrtt... derrtt... handphone Yohan bergetar ada telepon masuk, ternyata dari Steve asisten pribadinya. Steve mewakilinya, jika Yohan sedang tidak ada di perusahaan.

" Iya Steve ada apa..." ucap Yohan santai berbaring diatas tempat tidurnya.

" Presdir Kim, baru saja ada telepon dari pihak perusahaan JT Grup ingin mengajukan kerjasama, untuk proyek pembangunan hotel di kota J dan juga ingin meminta waktu untuk bertemu dengan penanggungjawab proyek ini" ucap Steve.

" Bagus! Ikan yang yang satunya juga sudah mulai terpancing dengan umpan yang sama. Hari ini aku dan Tiara tidak akan ke kantor. Jadi, berikan jawaban kepada mereka untuk kembali Minggu depan" ucap Yohan mematikan telepon.

Yohan pernah mengatakan akan membantu Tiara untuk membalas orang-orang yang telah menyakiti dan menghianatinya, bukanlah sebuah bualan semata. Yohan sudah memulai permainan ini sekarang. Ya melempar satu umpan untuk memancing dua ikan.

Tiara baru saja keluar dari kamar mandi, kali ini dia tidak lupa membawa baju ganti bahkan sudah rapi dengan pakaian siap berangkat ke kantor.

" Sayang...Mau kemana?" ucap sang presdir begitu manja.

" Mau ke kantor, memangnya memakai baju seperti ini mau kemana lagi" Tiara merapikan baju dan mulai memakai make up nya.

Yohan mendekati Tiara" Bos kamu ada disini, Bagaimana mungkin kamu ke kantor. Kita hari ini dirumah saja, kamu cukup jadi perawat dan nyonya Yohan saja hari ini sedang sekertaris Jiang sedang libur" bisik Yohan lembut.

"Kau!" Tiara menggertak gigi tak bisa menolak ucapan Yohan. " Ah, Sial! Dia selalu saja bisa menjebakku dan bodohnya, aku tidak bisa menolak" Gumamnya dalam hati.