PERUSAHAAN LIANXI GRUP
Bruaakk...suara koran dan majalah di banting diatas meja. Terlihat laki-laki berjas putih yang sedang berdiri di samping meja kerja CEO itu marah besar, setelah membaca sebuah berita di halaman utama sebuah surat kabar. Ia mengambil handphone miliknya kemudian menelepon seseorang.
" Steve keruangan ku sekarang" ucapnya kepada seseorang ditelepon.
Tidak beberapa lama, terlihat gagang pintu bergerak. Ceklak...suara pintu terbuka, Seorang laki-laki muda dan tampan memakai setelan jas hitam memasuki ruangan sang Presdir. " Selamat pagi Presdir" ucapnya memberikan salam dengan ramah.
Laki-laki berjas putih itu terlihat sudah sangat emosi, sehingga tidak membalas salamnya "Sial! Steve cepat kau bungkam berita ini bagaimana pun caranya" ucap sang presdir memberikan perintah sambil melemparkan surat kabar di atas meja kepada asisten pribadinya itu dengan marah.
" Siap presdir" jawabnya, kemudian membuka surat kabar yang baru saja di lempar oleh atasannya itu. Steve melihat sekilas isi dari surat kabar itu, ia tercengang. Bagaimana bisa foto-foto pribadi sang presdir bisa beredar luas begitu saja." Presdir ini?" ia menghela nafas panjang.
Presdir Kim berjalan dan kembali duduk di kursi kerjanya dengan mengetuk-ngetukkan pena dia tas meja, ia berkata " Steve... Bagaimana hasil pengamatanmu pada keluarga Jiang akhir-akhir ini?"
" Hmm" Mulai mempersiapkan kata-kata untuk melaporkan informasi yang telah ia kumpulkan. "Presdir, sepertinya nona kedua keluarga Jiang sedang dalam masalah?" Kata asisten Steve.
"Apa maksudmu?" Tanya sang Presdir.
"Ini tentang perjodohan nona Jiang dengan anda dan pernikahannya?" Jawab asisten Steve.
"Teruskan." Perintah sang Presdir, ia ingin mendengar laporan Steve secepatnya.
"Maaf, presdir. Info ini masih samar-samar, berikan saya sedikit waktu. Saya akan segera kembali melapor" jawab asisten Steve.
"Baiklah, tapi aku ingin Laporan itu hari ini juga" kata sang presdir.
Asisten Steve undur diri dan keluar dari ruangan sang Presdir, untuk menyelesaikan masalah berita di media cetak dan juga mencari informasi yang benar tentang Tiara.
-------
Beberapa jam kemudian asisten Steve sudah kembali keruangan sang presdir untuk melaporkan hasil pekerjaannya hari ini. Ya, anak buah asisten Steve sangat banyak. Tugas kecil membungkam media dan mencari informasi tentang Tiara bukanlah hal yang sulit baginya.
Sang Presdir yang tadinya masih fokus dengan pekerjaannya. Sekarang duduk menyandarkan punggungnya di kursi. Seolah menegaskan ia telah siap menerima laporan dari asisten pribadinya itu.
"Katakan! Apa kau sudah mendapatkan yang aku inginkan?" Tanya sang presdir.
Asisten Steve harus mempersiapkan diri, jika sewaktu-waktu sang presdir akan marah. Karena laporan kali ini lumayan mengejutkan.
"Hasil pengamatan Minggu ini, berita yang beredar hari ini adalah suruhan dari salah satu nona besar keluarga Jiang. Ia telah meminta media mempublikasikan foto ini. Dan ada informasi yang baru saja saya dapatkan, bahwa tuan Jerry Jiang akan menikahkan nona ke dua keluarga Jiang dengan direktur Pei dari perusahaan Pei Grup. Karena nona Tiara menolak untuk menikahi anda" ucapnya dengan tetap bersikap tenang, ia tahu sang Presdir pasti akan marah besar jika mendengar informasi ini.
Bruaakk, suara meja di gebrak dengan kerasnya. Benar saja apa yang di pikirkan oleh Steve, sang Presdir benar-benar marah besar. Hal ini jelas terlihat dari wajah dan juga respon yang diberikan, akan membuat orang lain yang melihatnya bergidik gemetar. "Brengsek! Berani sekali mereka bermain-main denganku. Mereka pikir aku ini apa? Kalian akan merasakan akibatnya" Ia menggertakkan gigi dan mengepalkan tangannya.
Pandangan dengan sorot mata mematikan terlihat jelas dari mata sang Presdir " Steve, Kau tahu apa yang harus kau lakukan!"
Tubuh Steve gemetar, ia tidak pernah melihat atasannya semarah ini sebelumnya. " Iya...Iya saya mengerti" laki-laki ini langsung berjalan pergi dari ruangan sang Presdir untuk melaksanakan perintah dari atasannya itu, jika saja ia lebih lama berdiri di ruangan itu. Mungkin ia yang akan mati berdiri.
...
RUMAH KELUARGA JIANG
Tiara mondar-mandir dikamarnya, pikirannya sedang kalut. Penolakannya untuk menikahi Yohan, ternyata berbuntut panjang. Hal ini membuat papanya, Jerry Jiang harus mencari laki-laki pengganti yang mau menikah dengannya di tambah scandalnya dengan Yohan. Tentu itu tidak akan mudah mencari laki-laki muda dan kaya dari keluarga terpandang, yang ada hanya seorang laki-laki tua yang mata keranjang yang akan di nikahinya. Dia tidak ingin menikahi keduanya baik Yohan maupun Direktur Pei Hu.
Aku harus mencari cara untuk membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mau menjadi istri ke tiga si tua Bangka Pei. Haruskah aku mencari Yohan? gumamnya dalam hati.
Tok tok tok .....seseorang tengah mengetuk pintu kamarnya. ceklak...suara pintu dibuka " Nona Tiara...ini gaun pengantin yang akan nona kenakan besok pagi" ucap Xin er pembantu keluarga Jiang yang telah lama ikut dengan keluarganya.
Tiara mendekat kepadanya " Xin er apa kau bisa membantu aku melarikan diri dari rumah ini" ucap Tiara.
Wajah wanita ini terlihat sedih "Saya sangat ingin membantu nona Tiara, tetapi saya takut! Didepan kamar nona ada penjaga yang diperintahkan tuan untuk memastikan nona tidak kabur dari rumah ini" bisiknya ditelinga Tiara.
An an berjalan pergi meninggalkan kamar Tiara. Wanita cantik ini sedang termenung sendiri di dalam kamarnya. Ia sedang berfikir mencari jalan untuk memecahkan masalah ini secepatnya, Tiara mengambil handphonenya.
" Haruskah aku menelpon Yohan dan mengajaknya menikah. Mungkin menikahi Yohan bisa sedikit lebih baik daripada menjadi istri ke tiga si tua Pei itu. Tidak...Yohan orang yang susah ditebak, bagaimana jika dia menolakku" gumam Tiara.
-