Yohan menggertakkan gigi dan mengepalkan kedua tangannya dengan penuh emosi. Seelah membaca pesan singkat yang ada di handphone milik istrinya.
"Sial! siapa yang berani-beraninya bermain denganku. Sehelai rambut saja milik istriku hilang, mareka Akan membayarnya dengan sanggat mahal!" Gumam Yohan dalam hati sambil meremas erat kedua tangganya.
Yohan segera keluar dari kamar mandi sambil menelepon balik ke nomor yang mengirim pesan singkat tadi. Ternyata nomor itu sudah tidak aktif, meskipun ia mencobanya berkali-kali.
" Sayang... Bagaimana? Apakah engkau menemukan petunjuk dimana Tiara sekarang?" Tanya nyonya Kim yang mulai khawatir berlebihan, ditambah lagi melihat ekspresi wajah Yohan yang jauh lebih gelisah daripada dia. Hal itu menandakan ada sesuatu yang tidak beres dengan hilangnya Tiara.
"Presdir..." kata asisten Steve berjalan mendekat kearah Yohan.