Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 48 - Batas Antara Hidup dan Mati

Chapter 48 - Batas Antara Hidup dan Mati

Yun Che duduk ditempat dan menutup matanya. Beberapa tarikan nafas kemudian, ekspresinya menjadi sangat tenang dan hatinya kosong. Rasa lapar yang tiba-tiba muncul membuat kekagumannya karena menerima seperangkat nadi sakti baru segera menghilang. Sekarang pikiran dan kesadarannya terpusat pada bagian tengah dari nadi sakti baru didalam tubuhnya.

Dari dua kehidupannya menempuh jalan kultivasi energi sakti, dia tidak memerlukan bimbingan orang lain ketika berlatih dari nol ke tingkat tinggi. Gelombang pertama kekuatan sakti didalam nadi sakti datang dari vitalitas seseorang; tepatnya, secara perlahan-lahan menarik vitalitas seseorang sedikit demi sedikit ke dalam nadi sakti, itu merupakan perubahan yang perlahan menjadi energi sakti yang tipis. Sekali nadi sakti dipenuhi sampai meluap dengan energi sakti yang tipis itu, ini merupakan langkah resmi pertama masuk kedalam Tingkat Dasar Sakti!

Praktisi dengan bakat menengah umumnya membutuhkan waktu sekitar setengah tahun untuk proses ini. Praktisi dengan bakat besar dapat menyelesaikannya dalam tiga atau empat bulan. Sekali dasar yang sangat penting ini diselesaikan, seseorang dapat meneruskan kultivasi dengan menyerap vitalitas dari langit dan bumi. Tidak ada jalan lain berkaitan dengan proses ini karena hanya dengan masuk ke Tingkat Dasar Sakti, seseorang akan memiliki kemampuan menggunakan nadi sakti untuk menyerap vitalitas langit dan bumi.

Ditengah meditasinya, untaian energi sakti dasar mulai terkondensasi di nadi sakti Yun Che… Dengan Lima Puluh Empat Pintu Sakti terbuka, vitalitas yang diserap tubuhnya masuk dari lima puluh empat arah sekaligus; betapa cepat kecepatannya sungguh bisa dibayangkan…

Sebelum Jasmin masuk kedalam Mutiara Racun Langit, dia berkata kepada Yun Che supaya tidak mengganggunya selama tiga hari. Meskipun demikian dia tidak menduga bahwa sesudah dia bangun dari tidurnya, tujuh hari telah berlalu.

Setelah tidur didalam Mutiara Racun Langit selama tujuh hari, efek negatif akibat menggunakan kekuatan saktinya akhirnya tereliminasi seluruhnya. Dia melihat Yun Che dari dalam Mutiara Racun Langit dan sesaat kemudian dia mengeluarkan sedikit suara terkejut *Aah?* dari bibir merah jambunya.

Jajaran Pegunungan Naga Merah, air terjun di antara dua gunung.

Di dinding gunung itu ada sekitar dua atau tiga ratus meter air terjun raksasa yang airnya tercurah sangat deras dan menabrak kolam dibawahnya sehingga menyebabkan kabut naik ke udara. Suara yang sangat memekakkan telinga seperti gemuruh petir terdengar sampai jauh.

Di ujung air terjun, seorang anak muda yang bertelanjang dada dan kaki sementara berjalan langkah demi langkah menuju tabir air yang terlihat seperti jatuh dari langit. Seluruh kekuatan saktinya dikerahkan tanpa tersisa untuk melindungi kepala dan punggungnya.

Sosoknya terlihat demikian kecilnya dibawah tabir air raksasa. Meskipun tinggi air terjun ini tidaklah terlalu aneh, kekuatan air yang menghantam kebawah cukup mudah untuk menghancurkan tubuh seseorang berkeping-keping…

Tetapi anak muda itu terus berjalan tanpa peduli dan melangkah ke arah batu besar yang entah sudah berapa tahun dihantam air terjun terus-menerus.

Ketika Jasmin meninggalkan Mutiara Racun Langit, apa yang dia saksikan adalah pemandangan ini. Dia melihat kearah ketinggian air terjun dan alis matanya yang seperti bulan sedikit terangkat.

"Buuum!"

Akibat benturan dahsyat air terjun dengan tubuh Yun Che, segera pertahanan energi saktinya yang lemah hancur dan terus menghantam dia sehingga tercebur ke kolam.

Kesakitan yang panas dan membakar melingkupi seluruh tubuh Yun Che dan batang tubuhnya berubah menjadi merah. Di ujung bibirnya, mengalir keluar jalur darah yang mengerikan… Meskipun demikan, di kedua matanya tidak ada sedikitpun tersirat tanda kalau dia akan mundur atau takut. Dengan dengusan berat, dia mengapung diatas kolam dan menggunakan seluruh kekuatannya untuk melawan arus deras saat dia naik ke tepian dengan susah payah…

Hantaman air terjun menyebabkan tidak sedikit kerusakan di tubuhnya dan dengan melawan arus itu sambil berenang ke tepian, dia hampir menghabiskan energi terakhirnya. Meskipun demikian, dia tidak jatuh dan terengah-engah sesudah naik ke tepian, malahan, sekali lagi, berjalan menuju batu besar dibawah air terjun dengan tubuhnya yang terhuyung-huyung. Dia kemudian mengfokuskan untaian energi saktinya yang lemah, energi saktinya yang terakhir, dan mengumpulkan itu untuk melindungi kepalanya.

"Sudah berada pada level pertama Tingkat Dasar Sakti? Dia sesungguhnya sangat cepat!" Melihat pada energi sakti yang kecil sekali yang dilepaskan Yun Che, Jasmin terkejut didalam hatinya. Hanya dalam rentang waktu pendek tujuh hari, dia sudah berhasil melangkah ke level pertama Tingkat Dasar Sakti! Kecepatan ini cukup mengejutkan orang lain, bahkan diantara orang-orang yang dia kenal.

Sangat jelas bahwa dia memiliki tubuh fana dan sebelum nadi sakti barunya mengaktifkan Seni Rahasia Dewa Jahat, itu tidak berbeda dari nadi sakti orang biasa… Cara apa yang dia gunakan untuk masuk ke Tingkat Dasar Sakti dalam waktu singkat, tujuh hari! Dengan tubuh manusia bahkan jika seluruh pintu sakti terbuka, normalnya paling kurang satu bulan!

Tetapi, menantang air terjun dengan mengandalkan level pertama Tingkat Dasar Sakti; ini benar-benar mencari mati!

Dan setelah mendapatkan kerusakan berat oleh air terjun pertama kali, dengan kondisi hampir seluruh kekuatan saktinya digunakan, dia hanya beristirahat sebentar kemudian melangkah menuju air terjun sekali lagi.

Jasmin buru-buru berteriak dengan suara yang berintonasi sangat merdu : "Apakah kau ingin mati!"

Yun Che mendengar suara Jasmin dan langkahnya terhenti sesaat. Tetapi itu hanya sesaat, karena dia terus berjalan menuju air terjun.

"Buuum!!"

Sisa terakhir energi sakti segera lenyap tak berbekas dalam sekejab, ada lebih selusin luka kecil menghiasi punggung Yun Che. Pandangannya menjadi gelap, dia menyemburkan sesuap besar darah segar dari mulutnya dan kemudian terlempar sekali lagi ke kolam.

"Sungguh semberono!" Jasmin mengerutkan dahinya. Dalam sekejab, dia berlari ke arah dimana Yun Che terlempar, siap untuk mengangkat dia ke tepian. Segera, sosok Yun Che mengambang di permukaan air tetapi ketika dia datang mendekat kepada Yun Che dan baru mau menarik dirinya, dia malahan mendengar suara serak dan lemah yang tegas menolak…

"Jangan… bantu… saya…"

Wajah Yun Che yang mengambang di permukaan air seputih kertas. Bekas luka pada tubuhnya terlihat sangat mengerikan; saat dia membuka matanya setengah, pandangannya terlihat santai tapi saat yang sama juga terlihat sangat normal.

Mengherankan dia tidak kehilangan kesadaran… Jasmin menarik kembali tangannya dan sekali lagi hatinya merasa heran. Salah! Sesuai dengan kondisi sebelumnya, jika orang biasa yang mengalami hantaman ini, tidak mungkin seseorang dapat tetap sadar.

Saat dia melihat Yun Che, Jasmin sangat heran, apakah mungkin dia menggunakan kekuatan kehendaknya, bergantung pada hal itu supaya tetap sadar?

"Sangat mengesankan bahwa kau tidak kehilangan kesadaran. Apakah kau yakin bisa mencapai tepian?" Mengikuti keinginannya, Jasmin mengambang diatasnya dan tidak mengulurkan tangannya untuk menolong dia. Setelah dia menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu, wajahnya bergejolak dan dia secepatnya melangkah mundur ketakutan. Dia terus mundur dengan cepat, dua tangan kecilnya secara bersamaan menekan ke bawah kearah dirinya, sampai dia berada pada jarak yang cukup jauh.

Hanya, pada saat ini, jelas terlihat perhatian Yun Che tidak tertuju padanya. Jika dia berada pada kondisi normal, dia tetap bisa melawan arus deras ini. Tetapi dengan kondisinya sekarang, arus ini sungguh merupakan sebuah mimpi buruk; dia menekan nadi saktinya yang sudah kelelahan dan mengangkat lengannya yang mati rasa. Dengan teguh dia melawan tekanan berat dari arus yang menghantam dirinya, dia perlahan-lahan terus berenang, sedikit demi sedikit…

Beberapa tarikan nafas kemudian, otot di tangan dan bahunya mulai kejang… Ini adalah reaksi alami tubuh ketika seseorang menggunakan seluruh kekuatannya. Dalam situasi ini, pada dasarnya lengannya tidak bisa diangkat lagi, kurang lebih tidak bisa berfungsi… Bekas luka di punggungnya bertambah besar karena perlahan mereka semakin terbuka lebar dan darah mengalir turun tanpa henti… Hati Jasmin menjadi semakin kuatir saat dia terus melihat pemandangan ini, bahkan tangannya yang sebelumnya terkepal tanpa sadar terlepas…

Meskipun demikan, kedua lengan Yun Che mulai terangkat dan bergerak, tubuhnya berangsur-angsur mendekati tepian. Mustahil membayangkan bagaimana caranya dia memeras keluar seluruh energinya sehingga tubuhnya mencapai batasnya dan seluruh kekuatannya habis lenyap bahkan kesadarannya hampir hilang… Boleh jadi ini bukan semata-mata kekuatan tubuhnya yang mendorong maju tetapi kekuatan kehendak… Sebuah kekuatan kehendak yang sangat menakutkan tidak tertandingi.

Dibawah tatapan kosong Jasmin, Yun Che sekali lagi mendaki ke tepian. Pada saat itu, hati Jasmin gemetaran seperti jika dia baru saja menjadi saksi sebuah peperangan besar yang dahsyat. Baru saja dia berpikir Yun Che akan pingsan karena kondisinya yang sangat lemah, dia malahan melihat Yun Che agak terhuyung saat dia berdiri sekali lagi.

Dia sungguh-sungguh dapat berdiri lagi!!

Yun Che yang berdiri sekali lagi, berjalan ke arah Jasmin; langkah kakinya sangat lemah dan setiap langkah yang dia ambil membuat tubuhnya terhuyung-huyung dengan kemungkinan jatuh kapan saja. Arahnya sebuah kolam yang tak diragukan lagi merupakan kolam buatan manusia yang lebarnya tidak lebih dari semeter. Didalamnya penuh dengan… cairan hitam!

Yun Che masuk ke kolam hitam itu dan dengan susah payah duduk sampai seluruh tubuhnya terendam cairan hitam kecuali kepalanya. Kemudian Yun Che menutup matanya dan akhirnya kehilangan kesadaran.

Jasmin mendarat dari udara dan melihat Yun Che pingsan dengan ekspresi yang kompleks.

Kolam itu sebelumnya digali oleh Yun Che, dimana tersebar sangat banyak material disekelilingnya. Kebanyakan adalah berbagai macam tanaman obat, mungkin lebih dari dua puluh varietas yang berbeda. Diantara tanaman obat itu, tanaman dengan kualitas tertinggi adalah setumpuk pucuk daun dan cabang berwarna hitam yang terlihat seperti kayu hangus. Bau yang dikeluarkannya sangat mirip dengan bau yang keluar dari kolam.

Jasmin mengambil sehelai daun, menempatkan di ujung hidungnya dan menciumnya. Tiba-tiba, raut wajahnya sedikit berubah : "Anggur Tengkorak Setan!"

Jadi dia merendam dirinya dengan ini!!

Dia menggunakan cara ini, dalam tujuh hari yang pendek… Bukan! Mungkin bahkan kurang dari tujuh hari, memaksa dirinya masuk ke Tingkat Dasar Sakti!?

Jasmin memandang wajah Yun Che dalam keheningan… Wajahnya yang lembut dan belum dewasa membuktikan bahwa dia baru berusia enam belas tahun, tapi bagaimana mungkin dia mencapai level ini!! Mungkinkah dia benar-benar… mengalami neraka sebelumnya?

Dua jam kemudian, Yun Che bangun dan melihat Jasmin mengambang disampingnya. Saat dia membuka matanya, Jasmin memandang dingin kepadanya dengan wajah imutnya. Saat dia melihat Yun Che membuka matanya, dia segera turun sebagai sebuah gerakan refleks.

"Kau terus menerus melakukan hal yang sama selama beberapa hari ini?" Jasmin membuka mulutnya dan bertanya.

"Kurang lebih." Yun Che meluruskan tubuhnya yang lemah, luka-luka dipunggungnya hampir sembuh. Dalam kolam bukan hanya berisi Anggur Tengkorak Setan tapi juga tanaman obat yang dia petik yang digunakan untuk membuat cairan penyembuh terbaik.

"Apakah kau tidak takut jika mati mendadak!" Wajah Jasmin menjadi dingin.

"Saya tidak akan membiarkan diri saya mati. Tidak mungkin!" Yun Che tertawa sedikit saat dia mengatakan hal itu dengan penuh percaya diri dan teguh.

Jasmin tersenyum menghina : "Kau terlalu memandang tinggi dirimu. Apakah kau berpikir hanya ada air dalam air terjun itu? Jika sebuah batu besar ada didalamnya, jatuh dan menghantam tubuhmu, tubuh akan terbelah dua… Saya ingin tahu apa alasannya sehingga kau begitu nekat?"

"Karena, saya butuh memiliki kekuatan yang cukup besar." Yun Che melirik ke arah kolam dan berkata perlahan : "Jika saya memiliki cukup kekuatan, guruku tidak akan dipaksa mati, keluargaku tidak akan menderita dalam hinaan… Sebelumnya, nadi saktiku cacat, jadi saya tidak memiliki syarat untuk mengejar kekuatan. Sekarang surga… Oh tidak benar, Jasmin memberikan saya seperangkat nadi sakti baru, tentu saja saya tidak memiliki alasan untuk tetap malas dan lalai… Dan kau! Guru kecilku Jasmin, saat kau membuka mulutmu, hal pertama yang kau ingin aku capai adalah tingkatan dimana tak seorangpun diseluruh Kekaisaran Angin Biru dapat capai sebelumnya, hanya dalam waktu tiga puluh tahun; untuk memenuhi keinginanmu, bagaimana mungkin saya tidak menjadi nekat?"