Xiao Kuangyun benar-benar gila, meskipun dihadapan Klan Xiao , dia tetap melalukan penghinaan terang-terangan. Kata-katanya begitu tajam, tetapi, walaupun dia menyebut seluruh Klan Xiao anjing, setiap orang Klan Xiao akan tetap mendengarnya. Tidak akan ada orang yang berani membantahnya. Bahkan mungkin ada beberapa orang yang cukup senang, seperti anjing yang mengibaskan ekornya saat gembira.
"Sebelum Tetua Xiao Zheng mati, dia mengingat cinta kasih ayah anak dan meninggalkan keinginan terakhir. Dia berharap akan menemukan seorang dengan bakat terbaik diantara generasi muda disini dan dibawa pulang ke Sekte Xiao."
"Xiao Kuangyun mengangkat daftar nama yang telah dipersiapkan tadi malam, melihat ke sekeliling, dan dengan angkuh berkata : "Hari ini, saya secara pribadi akan memilihnya. Setiap orang yang saya panggil secepatnya maju ke depan saya dan menunjukkan kekuatan saktinya. Meskipun demikian, bakat tidak ditentukan oleh level kekuatan saktimu, tetapi oleh dasar dan potensi!"
"Sebelum saya datang kesini, ayah saya yang terhormat telah memberikan sejumlah Bubuk Pembuka Sakti untuk dibawa. Orang yang akan dipilih bukan saja akan dibawa pulang ke Sekte Xiao tetapi juga akan menerima Bubuk Pembuka Sakti sebagai hadiah! Obat yang baik hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki bakat yang cukup. Itu akan sia-sia jika digunakan untuk tubuh yang lemah dan buruk!" Sewaktu berbicara, pandangan Xiao Kuangyun terarah ke Xiao Yunhai. "Ketua Klan, bawa keluar Bubuk Pembuka Sakti. Meskipun ini adalah hadiah bagi Klan Xiao, kau pasti tidak keberatan jika hadiah itu diberikan kepada orang dengan bakat terbaik, bukan?"
"Tidak peduli bagaimana menggelikan perkataan Xiao Kuangyun, Xiao Yunhai tetap tidak berani keberatan. Tetapi, saat mendengar perkataan Xiao Kuangyun ini, ekspresi Xiao Yunhai tiba-tiba menjadi pucat dan keringat dingin keluar dari dahinya. Dia tidak segera mengeluarkan obat itu tetapi berdiri dengan bingung.
"Apa yang terjadi?" ekspresi Xiao Kuangyun menjadi gelap : "Ketua Klan Xiao, apakah kau menginginkan bagian dari Bubuk Pembuka Sakti ini?"
"Tidak, tidak, tentu saja tidak." Xiao Yunhai dengan segera menggelengkan kepalanya dengan ekspresi sangat ketakutan :"Hanya saja… hanya…"
"Hanya apa?"
"Dengan bunyi *duuk*, Xiao Yunhai segera berlutut dengan kedua tangan gemetar. Dia berkata dengan wajah sangat takut : "Saya… Saya pantas mati… Bubuk Pembuka Sakti yang tuan muda hadiahkan kemarin, saya simpan di rumah obat Klan Xiao dan menempatkan orang untuk menjaganya dengan baik. Tetapi… pagi ini, tidak disangka… tidak disangka telah hilang!"
Haaah----Kerumunan orang yang dibawah panggung seketika ribut.
Mencuri hadiah berharga yang dibawa Sekte Xiao… siapa yang berani melakukannya?!
"Huh?" Xiao Che segera berkerut, muncul kecurigaan didalam hatinya… Berdasarkan pada puluhan tahun pemahamannya atas perilaku Xiao Yunhai, dia adalah seorang yang sangat berhati-hati. Berdasarkan karakternya ini, meletakkan hadiah berharga dari Klan Xiao di rumah obat setelah dia menerimanya dan tidak menyimpannya sendiri, sungguh sesuatu yang tidak beralasan… Rumah obat hanya dijaga oleh Xiao Gu yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk pengobatan dan tidak memiliki kekuatan sakti, rumah obat dapat disebut sebagai tempat yang terlemah penjagaanya di Klan Xiao.
Bukan hanya itu saja, Bubuk Pembuka Sakti dibawa oleh Sekte Xiao. Jika ada orang yang menginginkannya, mereka akan menunggu sampai orang-orang Sekte Xiao pulang baru kemudian bertindak. Mengapa mereka mengambilnya pada saat yang berbahaya seperti ini… Meskipun mereka mencurinya, apakah mereka bisa tetap hidup untuk menggunakannya?
Seluruh tubuh Xiao Lie gemetar. Dia tiba-tiba menatap Xiao Lingxi, didapatinya wajah Xiao Lingxi juga penuh keheranan. Menyadari pandangan Xiao Lie, Xiao Lingxi segera menggelengkan kepalanya memberi isyarat bahwa bukan dia yang melakukannya. Xiao Lie menarik pandangannya dan mengambil nafas panjang.
"A… Apa!!"
Xiao Kuangyun segera berdiri dari kursinya dengan ekspresi berubah menjadi gelap, tubuhnya memancarkan aura mengerikan. Dia menatap Xiao Yunhai dan dengan tajam berkata : " Kau berkata bahwa… ada orang yang mencuri Bubuk Pembuka Sakti?"
"Hambamu tidak dapat melindunginya. Saya meminta tuan muda Xiao untuk memberikan hukuman." Xiao Yunhai menurunkan kepalanya, rasa malu dan ketakutan terpancar dari wajahnya.
"Ini sangat aneh!" Xiao Kuangyun menarik nafas dengan berat. Wajahnya menjadi semakin gelap; dia sekarang menjadi sangat marah : "Seseorang berani mencuri hadiah kami untuk Klan Xiao. Baik! Sangat baik! Saya benar-benar menganggap remeh Kota Awan Apung ini! Kalian sesungguhnya… sangat berani!"
Hawa pembunuhan dan kemarahan Xiao Kuangyun menyapu seluruh Klan Xiao. Ini menyebabkan tulang belakang mereka gemetar dan hati gentar. Mereka bahkan tidak berani untuk bernafas keras, panik dan menurunkan kepala ketakutan saat Xiao Kuangyun memandang mereka.
Xiao Che menyipitkan matanya, matanya terarah langsung ke mata Xiao Kuangyun. Beberapa saat kemudian, dia menyodok Xiao Lie dan berkata dengan suara pelan : "Kakek, Ketua Klan tidak melukai hati Xiao Kuangyun kemarin, bukan?"
Xiao Lie terkejut dan menggelengkan kepalanya : "Xiao Yunhai selalu hati-hati. Dia seharusnya tidak melakukan hal tersebut."
"Ini sangat aneh." Xiao Che meraba dagunya dan berkata perlahan : "Kemarahan Xiao Kuangyun jelas palsu. Jika Ketua Klan melukai dia, dan dia berencana mencurinya untuk diri sendiri dan kemudian menyalahkan Ketua Klan, ini bisa saja. Jika bukan demikan… maka tindakan Xiao Kuangyun seperti pertunjukkan seekor kera?"
"… Jaga mulutmu." Xiao Lie tidak dapat memahami arti dari perkataannya dan perlahan memperingatkan dia.
Mata Xiao Kuangyun penuh ancaman dan ekspresinya yang gelap penuh dengan kemarahan : "Kemarin, ketika saya mengeluarkan Bubuk Pembuka Sakti, hanya ada anggota Klan Xiao disekeliling. Saya tidak berpikir bahwa orang-orang Klan Xiao akan begitu bodoh untuk menyebarkan keberadaan obat berkualitas tinggi kepada orang luar. Juga, pertahanan Klan Xiao kalian tidak terhitung lemah di Kota Awan Apung. Jika seseorang ingin menghancurkannya, itu tidak akan mudah… Jadi, pencuri ini pasti dari Klan Xiao sendiri!"
Perkataan Xiao Kuangyun menyebabkan ekspresi seluruh anggota Klan Xiao berubah. Suara bisik-bisik semakin keras terdengar. Xiao Yunhai dengan cepat mengangguk : "Benar! Tuan muda Xiao dapat melihat dengan jelas. Setelah saya mengetahui kalau Bubuk Pembuka Sakti telah dicuri, saya juga berpikir, obat ini pasti dicuri oleh seseorang dari Klan Xiao. Penjaga rumah obat Xiao Gu sudah berusia enam puluh tahun dan tidak memiliki hubungan dengan dunia luar. Dia tidak memiliki sedikitpun keinginan terhadap Bubuk Pembuka Sakti, jadi seharusnya bukan dia yang mencurinya. Orang lain seharusnya yang dicurigai."
"Hmph! Klan Xiao yang tidak berarti, bahkan tidak pantas disebutkan didepan mata kami Sekte Xiao. Sekalipun orang terendah dari Sekte Xiao dapat menghancurkan seluruh Klan Xiao! Saat ini, kami berbaik hati datang dengan melakukan perjalanan ribuan meter ke Klan Xiao. Memberikan kalian reputasi dan menunjukkan kebaikan yang sangat besar… tetapi kalian memberikan kami kejutan yang luar biasa! Ini adalah suatu tamparan bagi Sekte Xiao!"
Sebuah tamparan pada wajah Sekte Xiao… ini benar-benar sangat hebat dan sebuah tuduhan berat yang menyebabkan wajah Xiao Yunhai berubah kelabu.
Mata Xiao Kuangyun terlihat seperti seekor ular, menyapu dari wajah satu ke wajah yang lain. Setiap orang yang dilihat olehnya menurunkan kepalanya, seperti mereka disambar petir. Tidak ada seorangpun yang berani memandang ke wajahnya… Tetapi, ini bukan berarti bahwa pandangan Xiao Kuangyun benar-benar dapat menembus hati mereka atau auranya yang tajam, tetapi karena latar belakang Sekte Xiao yang ada di belakangnya.
Tatapan Xiao Che berbalik kearah wajah Xiao Yunhai dan ekspresinya menjadi lebih sedih. Dia berkata dengan suara pelan yang hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya : "Sikap Xiao Yunhai juga palsu… Apa sesungguhnya yang mereka inginkan?"
Dengan memori dari dua kehidupan, secara khusus dari kehidupan di Benua Awan Biru, dia mengalami tak terhitung rencana baik dan jahat, melewati banyak pengalaman hidup dan mati berulang kali. Ribuan orang telah dia temui, mulai dari orang biasa sampai penguasa dunia. Bahkan kultivator energi sakti yang berusia ratusan tahun tidak dapat menyembunyikan rencana jahat dala m hati mereka dari pandangan matanya.
Sekali lagi Xiao Kuangyun menyapukan pandangan matanya ke sekeliling. Tekanan suaranya menjadi lebih lunak : "Lupakan itu, meskipun hal ini sangat disesalkan, saya tidak dapat menyusahkan orang-orangmu di tempat kecil ini. Orang yang mencuri Bubuk Pembuka Sakti, saya berikan lima belas detik untuk keluar dan menyerahkan kembali Bubuk Pembuka Sakti. Saya akan menunjukkan belas kasihan karena ini merupakan kesalahan pertama! Jika kau terus keras kepala maka jangan sesalkan jika saya bertindak kasar."
"Xiao Ba, mulai menghitung!"
Setelah Xiao Kuangyun selesai berbicara, dia mendengus dingin dan berbalik kembali duduk di kursi. Pemuda berpakaian hitam disebelah kirinya melangkah maju dan mulai menghitung mundur dengan suara perlahan.
Xiao Yunhai tiba-tiba berbalik dan berkata dengan suara keras : "Binatang kecil yang mencuri Bubuk Pembuka Sakti, apakah kau mendengarnya?! Tuan muda Xiao sangat baik hati mau bertoleransi memberikan jalan keluar. Cepatlah perbaiki kesalahanmu dan datang minta maaf! Jika tidak, bukan hanya tuan muda Xiao, bahkan seluruh Klan Xiao tidak akan memaafkanmu!!"
"…Dua belas… sebelas… sepuluh… sembilan" Pemuda berbaju hitam yang bernama Xiao Ba mulai menghitung mundur.
Setiap orang di Klan Xiao mulai melihat ke sekeliling, satu dengan yang lain saling menebak siapa yang demikian berani mencuri sesuatu yang dibawaSekte Xiao. Meskipun mulut Xiao Kuangyun mengucapkan 'belas kasihan', dari ekspresinya, tidak ada yang percaya bahwa dia akan mendapatkan 'belas kasihan' sesudah dengan sukarela mengaku bersalah.
"…Empat… tiga… dua… satu… waktu habis!"
Suara Xiao Ba berhenti dan dia melangkah balik lagi. Xiao Kuangyun sekali lagi berdiri, tatapannya gelap dan kejam saat dia menyeringai : "Saya sudah memberikan kamu kesempatan. Saat kamu tidak menghargai kebaikan itu, jangan salahkan jika saya bertindak kejam setelah menangkapmu! Xiao Jiu!"
"Ya!"
Begitu mendengar teriakan Xiao Kuangyun, pemuda lain yang berbaju hitam melangkah maju dan segera mengangkat tangannya. Sebuah pusaran kekuatan sakti mulai memadat pada tangannya.
"Ketua Klan Xiao, Bubuk Pembuka Sakti yang dicuri berada dalam kotak hitam, bukan?"
"Ya, mereka dicuri bersamaan." Xiao Yunhai mengangguk. Wajahnya menyatakan pandangan heran, sepertinya dia tidak memahami kenapa Xiao Kuangyun mengajukan pertanyaan tersebut.
"Sangat bagus… Pada kotak hitam yang berisi Bubuk Pembuka Sakti ditandai dengan kekuatan sakti yang unik dari Sekte Xiao---Tanda elang! Jika kami Sekte Xiao menggunakan keunikan Kekuatan Sakti kami, kami dapat dengan cepat mengetahui dimana posisi tanda elang itu berada.
Selesai Xiao Kuangyun berbicara, tangan Xiao Jiu tiba-tiba turun dan berkata dengan marah 'benda itu' berada disana. Tubuhnya berbalik secepat angin berlari menuju ke arah sebelah kanannya seperti kilat. Gerakannya sangat cepat; dalam sekejab mata menghilang dari pandangan mata setiap orang.
"*Tertawa tertahan*, sepertinya kita sudah menemukannya. Xiao Kuangyun menyeringai, perasaan sangat puas berkelebat dalam matanya… sepertinya dia sangat senang dengan penampilannya.
"Luar biasa. Seperti dugaan Sekte Xiao, tidak ada setetes air yang bisa bocor." Wajah Xiao Yunhai menyatakan ekspresi gembira, kemudian menjadi gelap lagi. Dia berkata dengan khidmat : "Tuan muda Xiao, pada dasarnya peristiwa ini sangat jahat. Bukan saja ini memprovokasi kemurkaan tuan muda Xiao tetapi juga menyebabkan Klan Xiao kehilangan wajahnya. Jadi, tidak peduli siapa pencurinya, bahkan jika itu anakku, tuan muda Xiao tidak perlu berbelaskasihan. Tuan muda silahkan menghukum mereka!!"
"Hmph! Tentu saja. Tidak ada seorang pun yang melawan Sekte Xiao akan berakhir dengan baik!"
Hembusan angin kencang terdengar. Xiao Jiu telah balik kembali, tangannya memegang kotak kayu. Tanda elang pada kotak kayu masih bersinar sedikit. Kotak kayu ini memang benar merupakan kotak kayu yang berisi Bubuk Pembuka Sakti yang diberikan Xiao Kuangyun kepada Xiao Yunhai kemarin.
"Tuan muda, saya menemukannya." Xiao Jiu menyerahkan kotak kayu kepada Xiao Kuangyun dan segera melangkah balik tanpa suara.
Semua suara bisik-bisik berhenti. Suasana sekeliling menjadi tenang bahkan bunyi jarum jatuh pun bisa terdengar. Udara berubah menjadi dingin. Setiap orang membelalakkan matanya dan menahan nafas, menunggu untuk melihat siapa yang berani mencuri Bubuk Pembuka Sakti… Mereka semua menduga betapa akan tragisnya nasib orang itu.
"Xiao Jiu, dimana kau menemukan kotak ini?" Xiao Kuangyun bertanya dengan menyeringai.
"Halaman ke 66, dibawah bantal sang pemilik." Xiao Jiu menjawab tanpa ekspresi.
Halaman ke 66…
Pandangan setiap orang terarah ke satu arah, tidak percaya menatap seorang gadis yang terlihat menjadi kaku.
Seelah mendengar perkataan 'halaman ke 66', Xiao Lingxi berdiri dengan bingung. Terlihat mata demi mata tertuju ke arahnya, dia melangkah mundur dan dengan histeris menggelengkan kepalanya, berteriak dengan suara keras, seakan tidak bisa menerima kenyataan ini : "Bukan saya…bukan saya!"