Chereads / Pewaris Dewa Jahat / Chapter 24 - Pergolakan (2)

Chapter 24 - Pergolakan (2)

"Ya! Besok pagi, setiap orang di Klan Xiao akan berkumpul disini. Saya berjanji tidak akan ada seorangpun yang terlewatkan." Xiao Yunhai segera berjanji.

"Bagus! Waktu kami sangat berharga; Kami menyiapkan waktu hanya besok hari saja. Aku tidak ingin ada kejadian yang tidak terduga." Xiao Kuangyun berkata acuh tak acuh, kemudian memalingkan kepalanya : "Kalian adalah turunan Tetua Xiao Zheng yang terhormat, berhak untuk memperoleh hadiah ini. Xiao Ba, berikan hadiahnya."

Saat dipanggil, Xiao Ba maju kedepan dan tanpa ekspresi meletakkan sebuah kotak kayu didepan Xiao Yunhai. Tangan Xiao Yunhai gemetar saat menerima hadiah itu, wajahnya tampak ketakutan : "Saya berterima kasih.. terima kasih kepada Sekte Xiao untuk hadiah ini. Saya merasa sangat terhormat."

"Didalam berisi 'Bubuk Pembuka Sakti'. Itu dapat membersihkan nadi sakti, membuat kultivasi seseorang menjadi lebih cepat untuk periode tertentu. Itu juga sangat baik untuk memulihkan nadi sakti yang mengalami kerusakan karena sebab tertentu. Bahkan dalam Sekte Xiao kami, obat ini merupakan salah satu obat yang sangat efektif."

Dengan demikian… jika obat ini sangat berguna bagi Sekte Xiao, bagi Klan Xiao, ini merupakan obat ajaib tingkat pertama.

"Itu juga sangat baik untuk memulihkan nadi sakti yang mengalami kerusakan karena sebab tertentu".. Kalimat ini menyebabkan ekspresi Xiao Lie yang diam dan tenang menjadi tegang. Kilatan cahaya aneh terpancar dari matanya tetapi kemudian dia menarik nafas dalam dan menjadi tenang kembali.

Xiao Yunhai dengan hati-hati meletakkan kotak kayu disampingnya dan kemudian berkata dengan wajah penuh penghormatan : "Ini adalah obat Sekte Xiao dengan khasiat yang melampaui imajinasi saya. Saya tidak tahu bagaimana caranya Klan Xiao akan membalas kebaikan yang sangat besar dari tuan muda Xiao… Kalau tuan muda Xiao tidak membutuhkan istirahat, bagaimana kalau saya membawa rombongan tuan muda untuk berjalan-jalan disekitar Klan Xiao atau Kota Awan Apung? Meskipun ini adalah sebuah kota yang kecil tetapi kami memiliki beberapa tempat yang indah."

Melihat bahwa Xiao Kuangyun tidak menggelengkan kepalanya, Xiao Yunhai tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menarik Xiao Yulong : "Ini adalah anak saya, Xiao Yulong. Umurnya mirip dengan tuan muda Xiao. Bagaimana kalau dia yang memandu perjalanan kita?"

Maksud Xiao Yunhai sangat jelas. Dia ingin Xiao Yulong menjadi orang pertama yang bisa bergaul dan akrab dengan Xiao Kuangyun. Dengan cara ini, kesempatan bagi Xiao Yulong untuk dipilih kembali ke Sekte Xiao menjadi lebih besar. Jika dia dapat memberikan kesan yang baik kepada Xiao Kuangyun, maka sangat mungkin untuk mendapatkan perlindungan Xiao Kuangyun saat berada di Sekte Xiao, dengan demikian dapat dengan cepat meningkatkan posisinya…

"Hamba yang rendah bernama Xiao Yulong, dapat melayani dengan baik para tamu terhormat Sekte Xiao sungguh merupakan keberuntungan seumur hidup." Xiao Yulong melangkah maju, wajahnya sangat menghormat dan merendah.

Xiao Kuangyun memandang sekejab kearah Xiao Yulong dan acuh tak acuh berkata : "Baik, bawalah kami untuk jalan-jalan. Saya sudah lama tinggal di tempat yang terkenal, tidak terlalu buruk juga untuk melihat-lihat daerah terpencil. Yang lain dapat membubarkan diri. Saya tidak suka diikuti oleh terlalu banyak orang. Saya akan mencari kalian jika saya butuh."

"Ya, ya!" Xiao Yunhai segera membalas dan mengangguk : "Jika tuan-tuan butuh sesuatu, silahkan katakan kepada siapun disini. Yulong, layani baik-baik para tamu terhormat ini."

"Baik ayah."

"Xiao Yunhai dan kelima Tetua segera mengundurkan diri. Orang-orang dari Sekte Xiao datang lebih lambat dari yang diperkirakan jadi urusan pemilihan calon murid ditunda besok hari.

Xiao Yulong berdiri disamping Xiao Kuangyun dan sambil membungkuk, menunjukkan sikap sangat menghormat. Wajahnya penuh dengan senyum : "Tuan muda Xiao, meskipun Kota Awan Apung adalah kota kecil tetapi apapun yang anda mau tersedia disini. Saya tidak tahu apa yang tuan muda inginkan pertama, apakah pemandangan indah, makanan enak atau… wanita cantik?"

Melihat senyum samar pada wajah Xiao Yulong, mata Xiao Kuangyun bercahaya, wajahnya menampikan senyum cabul : "Sebagai laki-laki, apa yang seharusnya kami inginkan pertama kali?"

Bagaimana mungkin Xiao Yulong tidak tahu tipe orang seperti Xiao Kuanyang yang wajahnya agak pucat? Dia tiba-tiba tertawa dan berkata : "Sekilas pandang saja saya tahu kalau tuan muda Xiao merupakan laki-laki sejati! Sebagai laki-laki sejati seharusnya kita menikmati pertama kali hal-hal yang membuat laki-laki sejati gembira! Meskipun Kota Awan Apung adalah kota yang kecil tapi Rumah Wangi Surga kami terkenal sampai jauh. Banyak orang berjalan ribuan kilometer untuk datang karena reputasinya. Marilah kita pertama menuju kesana."

"Kau memang memiliki kepekaan yang baik." Xiao Kuangyun menarik bibirnya, menatap mata Xiao Yulong sekejab : "Ayo kita pergi."

Xiao Yulong melangkah untuk memimpin jalan. Ketika mereka baru saja berangkat, bayangan seorang gadis cantik muncul dalam pandangan mata Xiao Kuangyun.

Gerakan gadis itu sangat mempesona. Terlihat dari jauh, tubuhnya sangat indah, sungguh susah untuk menggambarkannya. Dibawah rok panjang biru, dapat dilihat sepasang kaki yang ramping dan indah sekali. Pakainnya berayun seirama dengan langkah kakinya dan perhiasannya berpendar sangat indah. Lengkung pinggang, payudara dan pinggulnya sungguh sangat sempurna. Pesonanya sangat luar biasa, suatu tipe pesona yang dapat mengguncang dunia.

Mulut Xiao Kuangyun terganga dan seluruh tubuhnya menjadi kaku. Matanya tak berkedip menatap bayangan indah yang berada di kejauhan itu. Agak panik, dia yakin bahwa dia sementara melihat seorang bidadari sungai seperti dalam legenda. Seperti merasa diamati, gadis itu memutar wajahnya ke sudut pandang Xiao Kuangyun, memberikan dia pandangan dingin, memutar wajahnya dan berjalan masuk ke sebuah halaman. Walaupun hanya sekejab gadis itu memutar wajahnya melihat kearahnya tetapi tubuhnya gemetar, Xiao Kuangyun merasa seluruh tulangnya lunak dan melebur.

Dia tetap tidak memalingkan tatapan matanya bahkan lama sesudah Xia Qingyue hilang dari pandangannya.

Atas kemunculan yang tiba-tiba dari Xia Qingyue, hati Xiao Yulong berdentum *buum*, dia berdoa semoga Xiao Kuangyun tidak memperhatikannya. Tetapi sungguh sial, Xiao Kuangyun melihatnya dan juga memperlihatkan reaksi yang sama dengan sebagian besar laki-laki saat melihat wajah Xia Qingyue untuk pertama kalinya… Bukan, bahkan reaksinya terlalu berlebihan. Hati Xiao Yulong mulai tegang… Di Kota Awan Apung yang kecil ini, bagaimana mungkin setiap wanita dapat terhindar dari tatapan mata Xiao Kuangyun? Sekali mata Xiao Kuangyun melihat Xia Qingyue, itu juga berarti dia sudah tidak mungkin lagi mendapatkan Xia Qingyue seumur hidupnya.

Bagaimanapun juga, dia tiba-tiba menekan emosinya dan berdiri didepan Xiao Kuangyun, menggoyangkan tangannya di depan wajahnya. Dia berbisik perlahan : "Tuan muda Xiao?"

"Gadis itu… siapa gadis itu? Siapa dia?" Ekspresi Xiao Kuangyun kacau dan bahkan suaranya gemetar karena gembira : "Di dunia ini… sungguh ada gadis secantik itu! Semua isteri dan gundik saya… semua wanita yang pernah saya mainkan… digabung semuanya tetap tidak sepadan dengannya… seorang bidadari… dia benar-benar seorang bidadari.

Xiao Kuangyun berada dalam kondisi yang sangat terkejut membuat dia berhalusinasi. Pandangan matanya sangat panas seperti mau terbakar. Xiao Yulong mengubah sikapnya menjadi sangat santun dan berkata dengan wajah tersenyum : "Dia bernama Xia Qingyue, wanita tercantik kota Awan Apung. Dia benar-benar perempuan secantik bidadari."

"Xia… Qingyue. Xia? Jadi dia bukan anggota Klan Xiao?"

"Benar!" Xiao Yulong mengangguk dan matanya menyipit. Dia berkata dengan jelas : "Dia bukan anggota Klan Xiao. Dia adalah anak perempuan dari pedagang terkaya di kota Awan Apung. Dia baru saja menikah dengan anggota Klan Xiao tiga hari yang lalu. Dia menikah dengan cucu dari Tetua kelima, Xiao Che."

"Apa? Dia sudah menikah?" Ekspresi tidak percaya muncul di wajahnya. Dalam sekejab dia dibakar cemburu dan hasrat yang meluap : "Dia benar-benar sudah menikah! Dan menikah dengan Klan Xiao… Ini sungguh aneh!! Bagaimana mungkin cucu Tetua Klan Xiao pantas menikahi bidadari ini?!

"Benar! Perkataan Tuan muda Xiao sangat tepat!" Xiao Yulong mengangguk setuju : "Hanya seseorang dengan talenta setinggi gunung naga seperti tuan muda yang pantas untuk bidadari ini. Tuan muda Xiao tidak tahu, meskipun yang dia nikahi adalah cucu dari seorang Tetua, tetapi dia sesungguhnya adalah orang yang paling tidak berguna di Klan Xiao… Nadi saktinya rusak sejak dia kecil. Bahkan sekarang dia hanya bisa berada pada level pertama tingkat dasar tenaga sakti. Dia benar-benar aib yang besar bagi Klan Xiao."

"Ap… apa?" Wajah Xiao Kuangyun berubah kelabu dan tangannya mulai gemetar : "Gadis cantik ini benar-benar menikah dengan sampah! Ini sesungguhnya tidak bisa diampuni… tidak bisa diampuni!"

"Gadis ini seharusnya menjadi milik saya, Xiao Kuangyun! Bagaimana mungkin seonggok sampah dari Klan Xiao pantas baginya?! Xiao Kuangyun mengeram dengan suara rendah, api cemburu menyala. Dia tiba-tiba berjalan kearah halaman dimana Xiao Qingyue baru saja masuk.

Dia baru saja berjalan dua langkah ketika terdengar suara yang sangat berwibawa dari belakangnya : "Tuan muda. Ketua Sekte menunjuk anda datang kesini untuk mencari pengalaman. Ketua Sekte secara khusus memperingatkan anda untuk tidak melakukan sesuatu yang merendahkan reputasi sekte! Khususnya merebut isteri orang lain."

Xiao Kuangyun berhenti melangkah, wajahnya penuh dengan nafsu dan pemberontakan. Bagaimanapun juga dia tetap berhenti dengan patuh.

Xiao Yulong menatap Tetua yang dipanggil Xiao Moshan dengan kagum… Sepertinya dia datang bukan hanya untuk menemani dan melindungi Xiao Kuangyun tetapi juga mengawasi dirinya. Cukup satu kalimat membuat Xiao Kuangyun berhenti bertindak. Dari perkataannya, terbukti bahwa Xiao Kuangyun telah merebut isteri orang beberapa kali di masa lalu.

Mata Xiao Yulong berkedip. Dia secepatnya berjalan kearah Xiao Kuangyun dan berkata dengan suara pelan : "Tuan muda Xiao… Jika anda menyukai Xia Qingyue, anda tidak perlu menggunakan kekerasan untuk mendapatkannya. Ada banyak cara untuk melakukan hal ini."

"Cara? Cara apa?" Xiao Kuangyun memutar kepalanya dan menatap Xiao Yulong dengan pandangan yang membara.

Xiao Yulong tiba-tiba menyandar kearah telinganya dan dengan cepat berbisik. Selesai dia berbicara, mata Xiao Kuangyun tiba-tiba terbuka. Ujung mulutnya ditarik, ada rasa tidak sabar terpancar, senyum cabul.

"Ini adalah sesuatu yang baru saja saya pelajari. Saya belum mengatakan kepada orang lain. Saya menduga kalau ini bisa berhasil tentu dapat menolong tuan muda Xiao. Sesungguhnya tidak ada cara yang lebih baik lagi." Melihat senyum cabul Xiao Kuangyun, hati Xiao Yulong penuh dengan kebencian, tetapi dia tetap menampilkan wajah yang penuh senyum.

"Sangat baik. Sungguh sangat baik." Xiao Kuangyun perlahan menganggukan kepalanya

Sepertinya Tuan muda Xiao memiliki selera yang bagus soal wanita cantik. Sesungguhnya dalam Klan Xiao kami, banyak wanita cantik, bukan hanya Xia Qingyue," Xiao Yulong berbicara dengan pelan. "Anak perempuan Tetua kelima walaupun baru berusia lima belas tahun tetapi sudah sangat cantik. Dia tidak kalah dengan Xia Qingyue… Saya tidak tahu apa tuan muda Xiao tertarik?"

"Lima belas tahun… dan secantik bidadari?" Mata Xiao Kuangyun terbuka lebar, kilatan bayangan serigala terpancar.

Setelah melihat matanya, Xiao Yulong tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Dia sekali lagi bersandar kearah Xiao Kuangyun dan berkata perlahan, "Jika tuan muda Xiao tertarik, hal ini bahkan lebih mudah. Caranya sangat sederhana, kita hanya perlu…."

Xiao Yulong mendekat kearah telinga Xiao Kuangyun dan berbisik lagi.

"HAHAHA! HAHAHA…" Xiao Kuangyun mulai tertawa lebar, pandangan matanya yang cabul semakin kuat : "Saat saya balik, saya seharusnya berterima kasih kepada ayahku karena membiarkan saya bertemu dengan dua wanita cantik… Sungguh tidak sia-sia saya datang ketempat terpencil ini."

Matanya menatap Xiao Yulong. Dia kemudian perlahan menganggukkan kepalanya : "Kau dipanggil… Xiao Yulong bukan?"

"Ya, ya! Yang rendah benar Xiao Yulong." Rasa gembira terpancar pada wajah Xiao Yulong. Dengan Xiao Kuangyun mengingat namanya, itu adalah sebuah kehormatan besar.

"Kau cukup baik, tidak terlalu jelek. Jika dua hal ini bisa didapatkan dengan sukses, maka setelah kita kembali ke Sekte Xiao, kau akan tetap berada disampingku." Xiao Kuangyun berbicara dengan menyipitkan matanya.

"Ooh!" Seluruh tubuh Xiao Yulong gemetar. Matanya terbelalak. Setelah dia sadar, dia segera berlutut dihadapan Xiao Kuangyun dengan suara *puff* dia segera melakukan penghormatan besar. "Yulong berterimakasih kepada tuan muda Xiao untuk kebaikan yang sangat besar ini. Jika mungkin untuk berada disamping tuan muda Xiao maka Yulong akan memberikan kesetiaan dengan segenap hati saya!"

Hasil ini membuat hati Xiao Yulong berdenyut cepat penuh kegembiraan… Dapat masuk ke Sekte Xiao itu sama seperti melangkah ke surga hanya dengan satu langkah. Dapat mengikuti anak Ketua Sekte itu adalah hal berbeda. Ini adalah sesuatu yang Xiao Yulong tidak berani bayangkan sebelumnya.