Di tengah hutan yang gelap dan sepi, dua orang berandalan ingin memperkosa seorang gadis cantik yang telah dibius obat perangsang oleh adiknya sendiri. Mereka ingin mencicipi darah perawan. Tapi karena suatu kesalahan yang diperbuat oleh berandalan si kurus, gadis cantik itu menjadi tidak bernapas. Karena takut ketahuan, maka mereka pun mengangkat gadis cantik itu dan membawanya lebih jauh lagi ke dalam hutan yang gelap dan sepi itu.
"Bo… boss, seberapa jauh lagi kita akan berjalan? Aku sudah capek sekali…" kata berandalan yang kurus. "Sampai di sini saja sudah boleh, kan? Lagian dia berat banget."
"Berisik!" bentak berandalan gemuk. "Jika bukan karena kamu mencekik gadis cantik ini terlalu kuat, dia juga tidak mungkin mati sekarang! Dan kita juga tidak perlu susah-susah mengangkat dan menyembunyikannya di tengah-tengah hutan yang sepi malam-malam begini!"
"Maafkan aku boss, aku tidak tahu kalau gadis ini ternyata sangat lemah." kata si berandalan kurus.
"Haizz… ya sudah." kata berandalan yang gemuk itu.
Mereka pun meletakkan gadis itu ke rerumputan.
"Awalnya aku ingin membuat video untuk teman-teman kita yang lain. Toh nasi sudah menjadi bubur." kata berandalan gendut itu lagi. "Tapi, kalau dipikir-pikir…" berandalan gendut itu pun menatap gadis cantik itu dengan penuh napsu. Terutama di bagian dua gumpalan yang menonjol dan tampak kenyal itu. Sampai-sampai air liurnya sudah berjatuhan.
"Meskipun nona besar keluarga Yu ini merupakan gadis yang bodoh, tapi tubuhnya ku akui benar-benar sexy dan sangat menggiurkan!" tangan berandalan gendut itu pun hendak memegang salah satu gumpalan yang menonjol dan tampak kenyal milik gadis cantik itu. "Lagi pula, mayatnya juga belum dingin. Lebih baik sebelum mayat gadis cantik ini mendingin, akan lebih baik aku…"
Belum sempat tangan berandalan itu memegang salah satu gumpalan yang menonjol dan tampak kenyal itu, tiba-tiba saja gadis cantik itu membuka matanya dan membuat kedua berandalan itu tersentak.
"Ma… mati suri!" teriak berandalan gendut. Lelaki gendut itu segera menarik tangannya kembali.
Gadis cantik itu pun mengambil sebuah batu kecil yang berada di sampingnya tadi, lalu ia pun melemparkan batu itu dengan cepat ke arah mata berandalan gendut yang hendak melecehkannya tadi.
Wussh! Batu itu tepat sasaran mengenai mata kanan berandalan gendut itu.
"Aaaa!" teriak si berandalan gendut kesakitan. Darah mengalir dengan deras dari mata kanan berandalan gendut itu.
"Ma… mata ku!!" berandalan gendut itu terus berteriak kesakitan.
"Boss!" berandalan kurus itu menjadi ketakutan. Sekujur tubuhnya merinding menyaksikan darah yang keluar dari mata kanan bosnya. Merah darah dan kental. Darah mengalir dengan deras sampai membuatnya tidak bisa berbuat-apa karena sangking panik dan ketakutannya.
Gadis cantik itu pun berdiri.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu, gendut!" tegas gadis cantik itu.
"Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?" tanya gadis cantik itu dengan tatapan tajam.
"A… adik perempuan mu, Yu Na!" jawab berandalan kurus itu terbata-bata karena sangking takutnya. Ia pun cepat-cepat lari. Tapi sewaktu dia hendak melarikan diri, gadis cantik itu sudah lebih dulu mengejarnya.
"Omong kosong!" gadis cantik itu pun menyepakkan kakinya dengan kuat ke punggung berandalan si kurus. "Aku sama sekali bukan bermaga Yu! Marga ku Xue! Nama ku Xue Xuan Yuan! Dan juga aku tidak punya adik!"
"To… tolong!!!" teriak berandalan si kurus meminta tolong.
"Enyahlah!!!" sepakan gadis cantik itu pun berhasil membuat si berandalan kurus itu terbang hingga membanting tanah dekat berandalan si gendut pingsan.
"Cuih, dasar orang-orang tidak berguna!" hina Xue Xuan Yuan dalam hati.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" Xue Xuan Yuan bertanya pada dirinya sendiri. Kemudian dia pun menghela napas panjang, mencoba untuk mengingat-ingat kembali.
"Aku jelas-jelas sudah mati karena aku terjatuh ke dasar curamnya tebing. Lalu tersedot ke dalam sebuah lubang hitam. Kenapa sekarang aku masih bisa hidup ya?" batin gadis cantik itu bingung. "Terus kostum aneh apa ini sih?" Xue Xuan Yuan pun melihat pakaian yang dikenakannya. "Dan juga kenapa aura kekuatan di sekitar sini begitu lemah? Ini jelas-jelas bukan Lembah Dokter Hantu tempat ku berasal, ini… ini sepertinya dunia lain."
Tiba-tiba saja kepala Xue Xuan Yuan sakit. Kepingan-kepingan ingatan yang samar-samar pun muncul semuanya di dalam ingatannya.
"Kamu sama seperti mama mu, tak lebih dari barang murahan!" maki seorang lelaki.
"Dasar tidak berguna! Kau tidak lebih dari sampah!" maki seorang gadis.
"Kau lebih baik mati!" maki seorang wanita yang tampaknya adalah ibu dari gadis itu.
"Kenapa keluarga Yu bisa punya gadis bodoh seperti kamu ini! Benar-benar tidak berguna!" maki seorang wanita.
"Jangan terlalu dekat dengannya, jangan sampai jadi sial seperti dia!" maki seorang wanita separuh baya.
"Jika aku adalah dia, aku sudah bunuh diri, dari pada membuat malu diri sendiri dan keluarga!" maki ibu-ibu.
"Sakit!" pekik Xue Xuan Yuan kesakitan. Napasnya jadi tersendat-sendat. Wajahnya jadi berkeringatan dingin. "Sakit sekali!" Xue Xuan Yuan terus memegangi kepalanya yang kesakitan.
"Apakah ini semua adalah kepingan memori pemilik tubuh gadis ini?" batin Xue Xuan Yuan menduga.
"Sepertinya, suara yang memanggil ku di tebing tempat aku jatuh adalah suara gadis ini. Berarti, pemilik tubuh ini sudah mati. Dan aku berenkarnasi menjadi dirinya." pikir Xue Xuan Yuan.
"Hmmm… tak ku sangka aku berenkarnasi ke tubuh gadis yang begitu menderita ini." keluh Xue Xuan Yuan. "Dan juga, jika memang harus bereinkarnasi dengan kondisi ini, baiklah…"
"Aku adalah seorang dokter tingkat master. Seorang dokter jenius nomor satu, maksud ku nomor dua setelah guru ku. Dan gitu-gitu aku ini dokter jenius yang tak terkalahkan di Lembah Dokter Hantu." batin Xue Xuan Yuan. "Kenapa bisa pula aku berenkarnasi dalam tubuh yang miris ini?!!"
"Tubuh yang lemas, mudah sakit, dan memiliki IQ dan EQ yang jongkok. Ditambah lagi dia punya ibu tiri dan adik tiri yang super licik dan kejam. Belum lagi ayah kandungnya sendiri tidak memperdulikannya." keluh Xue Xuan Yuan. "Haizzz… benar-benar deh. Dia adalah gadis dengan peran protagonist yang sungguh menyedihkan! Lebih baik aku jadi peran antagonis yang pintar dan banyak akal dari pada harus menjadi peran protagonist yang bodoh dan sangat menyedihkan ini!"
"Hmmm…. yah sudahlah. Toh juga sudah terlanjur terjadi. Aku mau lihat siapa yang masih berani menganggap ku, si dokter hantu tingkat master ini bodoh!" batin Xue Xuan Yuan. "Mereka yang ingin bermain licik di belakang ku dan menindas ku dengan kejam, satu pun… tak akan… aku lepaskan! Karena masalah bermain licik dan kejam adalah keahlian ku! Aku bukan lagi Xue Xuan Yuan yang bodoh dan mudah percaya dengan yang namanya komitmen dan persahabatan!"
***
To Be Continue…