Chereads / Only You in My World / Chapter 5 - Chapter 5 Penawaran

Chapter 5 - Chapter 5 Penawaran

Matahari pun mulai menampakan sinarnya. Er Kang pun mengerjapkan matanya. Perlahan ia membuka matanya, dan samar-samar dia melihat Wei Ying sedang tidur di sampingnya. Dia tersentak. Hampir tidak percaya dengan apa yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri. Lalu lelaki itu pun mengucek matanya dan melihat lebih jelas lagi, memang benar kalau Wei Ying sedang tidur di sampingnya. Tapi…. tanpa busana. Tersentaklah Er Kang. Untuk memastikan lagi, Er Kang pun membuka selimut dan melihat tubuhnya. Ternyata memang benar kalau tubuhnya juga tanpa busana. Maka gemetarlah seluruh tubuh Er Kang.

"Apa jangan-jangan… yang semalam melakukan sex dengan ku itu bukan Xuan Yuan melainkan Wei Ying?" batin Er Kang.

Wei Ying pun perlahan membuka mata dan dilihat Er Kang sudah bangun.

"Er Kang…" panggil gadis itu dengan suara lembut.

"Nona Wei…" belum sempat Er Kang menyelesaikan ucapannya, Wei Ying sudah memotong lebih dulu.

"Kenapa kau masih memanggil ku dengan sebutan nona?" tanya Wei Ying.

"Maaf, Nona Wei. Aku… aku semalam minum terlalu banyak, dan melakukan hal yang…."

"Sudahlah… aku tahu semua lelaki pasti akan mengatakan hal itu. Hal yang mereka buat, tidak berani mereka pertanggung jawabkan." kata Wei Ying murung.

"Nona Wei, aku..."

"Sebentar lagi Xiao Yuan akan datang ke toko obat. Lebih baik kau cepat pakai baju mu. Jika tidak, takutnya Xiao Yuan akan marah pada mu." potong Wei Ying.

"Ah, baik…." Er Kang pun segera mengenakan pakaiannya kembali.

Er Kang pun merasa tidak enak dengan Wei Ying. Tapi, dia lebih tidak enak lagi jika Xue Xuan Yuan melihat hal ini. Jika ketahuan, mungkin saja Er Kang akan sulit menjelaskannya kepada Xue Xuan Yuan.

Wei Ying dan Er Kang pun bekerja seperti biasa di toko obat. Memang suasananya agak cangung. Terlebih lagi ketika Xue Xuan Yuan sudah datang ke toko obat. Perasaan Er Kang jadi panik. Dia keringat dingin, dan tangan bergetar. Tapi, dia segera mengontrol ketakutannya itu dengan pura-pura mengecek stok obat.

"Er Kang…" panggil Xue Xuan Yuan.

"Xuan… Yuan…" Er Kang pun jadi terbata-bata. Lelaki satu ini takut kalau ketahuan telah bercumbu dengan Wei Ying.

"Er Kang, maaf…. aku tidak seharusnya bertengkar dengan mu hanya karena soal racun yang kamu buat." kata Xuan Yuan. "Aku mengerti kamu hanya ingin melakukan hal yang kamu sukai. Tapi racun itu…. racun itu sangat membahayakan makhluk hidup. Akan lebih baik, jika racun itu…"

"Aku mengerti, Xuan Yuan." potong Er Kang. "Aku tidak akan membuat racun lagi. Jika kamu tidak suka, maka tidak akan ku lakukan. Aku hanya akan meracik obat, dan menolong makhluk hidup."

"Terima kasih, Er Kang. Terima kasih kau sudah mau mengerti ku." kata Xuan Yuan beterima kasih.

"Hm…"

"Xuan Yuan, kau melarang ku melakukan hal yang ku sukai. Kau juga melarang ku untuk menyentuh tubuh mu…" batin Er Kang kesal.

"Mari, akan ku ajarkan cara meracik obat yang baru ku buat ini." ajak Xue Xuan Yuan.

"Oke." jawab Er Kang.

Melihat kedua pasangan itu saling meracik obat dan berbagi tawa, Wei Ying jadi makin iri.

"Xiao Yuan… kau telah merebut segalanya. Bahkan pria ku juga kau rebut. Hmmm… kita lihat saja nanti. Aku yakin Er Kang akan bertekuk lutut kepada ku. Karena memang itulah pria. Mereka akan haus akan sentuhan, haus akan sex, haus akan ingin melakukan sesuatu. Mereka tidak suka dilarang. Mereka ingin melakukan yang mereka sukai. Kau terlalu dangkal akan pemahaman mu tentang pria, Xue Xuan Yuan." batin Wei Ying dalam hati, sambil menyunggingkan sedikit senyuman disela-sela bibirnya.

Malamnya, Er Kang mengajak Xue Xuan Yuan makan malam. Disaat-saat itulah dia mengambil kesempatan. Mencoba perlahan-lahan untuk menyentuh tangan Xue Xuan Yuan, dan perlahan-lahan ingin menyentuh yang lain. Tapi Xue Xuan Yuan menghindar. Pura-pura mengatakan ada sesuatu hal yang harus dilakukan. Akhirnya, makan malam pun batal. Er Kang kesal setengah mati. Dia pun mencari Wei Ying, dan mengatakan semua keluh kesahnya kepada gadis itu.

Wei Ying pura-pura menjadi pendengar yang baik. Tapi sebenarnya, motifnya itu adalah untuk memikat Er Kang.

Keesokan harinya, ketika Er Kang mencari Wei Ying di toko obat. Ternyata Wei Ying tidak ada. Dia pun pergi ke kamar istirahat. Pada saat lelaki itu membuka pintu kamar istirahat, dia melihat Wei Ying sedang mengganti pakaian. Dilihatnya punggung mulus gadis itu. Putih dan bersih. Membuat Er Kang hampir tidak bisa mengontrol dirinya. Sampai-sampai wajahnya merah padam.

"Maaf, Nona Wei…" Er Kang pun segera menutup pintu kamar istirahat itu kembali.

Wei Ying hanya menyunggingkan senyum. Selesai mengganti pakaian, dia pun pergi menemui Er Kang di luar.

"Ada apa, Er Kang?" tanya Wei Ying.

"Anu… gini nona Wei, aku ingin meminta maaf kepada nona Wei atas kejadian kemarin." kata Er Kang meminta maaf. "Maaf, karena aku telah minum banyak, jadi aku tidak dapat mengontrol diri ku sendiri…"

"Aku tidak menyalahkan mu, Er Kang. Aku mengerti betul kenapa kau bisa jadi seperti itu. Itu adalah hal biasa bagi seorang lelaki menginginkan hubungan intim." kata Wei Ying.

"Terima kasih atas pengertian mu, nona Wei." ucap Er Kang.

"Jika kau berkenan, aku dapat membantu mu, Er Kang. Aku tahu kau punya kesulitan mu sendiri." kata Wei Ying.

"Maksud nona Wei apa?" tanya Er Kang. "Aku tidak mengerti."

"Aku kan membantu mu memenuhi nafsu mu itu, dan kau juga bisa meracik obat di rumah ku. Kapan pun kau mau. Aku tidak akan melarang mu ini dan itu, karena aku tidak seperti Xiao Yuan yang melarang mu melakukan hal yang kau sukai." perjelas Wei Ying. "Kau tahu kan? Aku menyukai mu Er Kang. Aku akan selalu ada untuk mu."

"…." Er Kang terdiam. Tidak tahu mau berkomentar apa.

"Jika kau sudah memikirkannya, datanglah ke rumah ku." kata Wei Ying lagi. "Rumah ku terletak di belakang gunung. Di sana tempatnya sepi. Tidak orang sama sekali. Bahkan, Xiao Yuan juga tidak tahu. Hanya ada aku sendirian di rumah."

Wei Ying pun pergi meninggalkan Er Kang, dan kembali bekerja.

"Er Kang, aku yakin sekali, nanti malam kau pasti akan menemui ku dan memohon kepada ku untuk bercumbu dengan mu." batin Wei Ying sambil menyunggingkan senyum di sela-sela bibirnya.

Er Kang yang masih berdiri bagai patung itu masih bimbang. Dia tidak tahu apakah dia harus datang menemui Wei Ying nanti malam atau tidak. Tapi, sebagai seorang lelaki, dia mempunyai kebutuhan sendiri. Sekali sudah mencoba dan merasakannya, maka akan ketagihan. Itulah lelaki. Maka Er Kang pun sudah memutuskannya. Malam ini dia akan datang untuk menemui Wei Ying.

***

To Be Continue…