Dugg!
"Aw! Sakit!" pekik Jiang Yi Cheng kesakitan ketika gadis itu menendang juniornya.
"Yu Xi, apakah kamu ingin merusak kebahagiaan mu sendiri selama sisa hidup mu?" tanya Jiang Yi Cheng sembari memegang burungnya yang berdenyut kesakitan.
"Siapa yang menyuruh mu berbicara dengan gaya presedir yang angkuh begitu? Aku tidak suka mendengarnya, kali ini hanyalah hukuan kecil untuk mu." balas Yu Xi.
"Ugh!" Jiang Yi Cheng pun menahan rasa sakit dari racun dingin yang sedang menyebar ke seluruh tubuhnya itu.
"Kenapa masih belum berdiri? Apa dia menjadi lumpuh karena ku tendang burungnya?" batin Yu Xi cemas.
"Hei, ini bukan pertama kalinya aku menendang burung mu. Kamu jangan berpura-pura membohongi ku." kata Yu Xi.
"Hei, Jiang Yi Cheng, kamu tidak apa-apa kan? Cepat bangun..." Yu Xi pun memegang bahu pria itu dan sontak kaget.
"Astaga! Dingin sekali tubuh mu! Sedingin es batu!"
"Gawat! Racun dingin Jiang Yi Cheng kambuh lagi!" batin Yu Xi mulai panik.