Alfi menatap papan tulis di depannya dengan pandangan kosong. Dosen yang sibuk menjelaskan materi di depan sana sama sekali tidak menarik minatnya. Sesekali Alfi akan menatap pintu kelas berharap orang yang dia tunggu sebulan ini tiba-tiba masuk dari sana.
Menghela napas, Alfi mengusap kasar wajahnya. Kenapa melupakan sangat sulit seperti ini? Alfi tidak pernah mencari seorang perempuan. Selama ini selalu perempuan yang mencari keberadaannya. Dan untuk kali ini, Alfi seolah mendapatkan karma. Perempuan yang sudah sebulan menghilang itu berhasil menyita seluruh isi pikiran seorang Alfi.
"Nanti malam jangan lupa. Udah jarang banget ini kita nongki."
Alfi menoleh pada suara berisik di sebelahnya. Ada tiga perempuan yang berbicara dan itu mengganggunya. Alfi mendengkus sebal, hidupnya tiba-tiba saja membosankan.